Kamis, 25 November 2010

Perilaku Konsumen 2

Memahami Perilaku Konsumen


PENDAHULUAN

Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut. Tak diragukan lagi, konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatau bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya. Anda berbisnis untuk melayani konsumen, dan Anda hanya dapat melakukan itu apabila mengetahui keinginan mereka.

Memahami Konsumen

Pada tahun 1960-an seorang ahli pengiklanan, David Ogilvy dalam bukunya, Confessions of an Advertising Man Atheneum menyatakan; “Konsumen bukanlah orang dungu. Dia istri Anda!” Pernyataan ini dikutif oleh dua ahli pengiklanan Dewasa ini, Max Stherland dan Alice K. Sylvester, dalam kata pengantar bukunya; Advertising and The Mind of The Consumer, tahun 2000. Kemudian dalam buku tersebut juga disebutkan konsumen merupakan, “Istri, suami, pasangan, dan anak-anak kita semuanya adalah konsumen. Mereka bukanlah orang idiot. Konsumen adalah Anda dan saya”. Pada tahun 1980 sebuah perusahaan riset pasar yang ternama J.D. Power & Associates, mengumpulkan pendapat lebih dari 60.000 pemilik mobil di Amerika Serikat, untuk mengukur kepuasan mereka terhadap mutu produk dan pelayanan dari dealer atau perusahaan penyalur selama 12 sampai 14 bulan pertama kepemilikan mobil mereka. Survai dilakukan terhadap berbagai merek yang terjual di Amerika Serikat. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa kepuasan terhadap dealer ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan secara keseluruhan. Kepuasan terhadap dealer menyebabkan kesetiaan terhadap dealer. Merzedes-Benz, Subaru dan Jaguar, ternyata memimpin merek lainnya dalam kepuasan pelanggan.
Untuk dapat memuaskan konsumennya, perusahaan dapat memulai dari mencari tahu kebutuhan dan keinginan itu sendiri. Atau dengan kata lain perusahaan harus tahu motif konsumen dalam membeli suatu produk. Apakah konsumen membeli produk untuk memperoleh manfaat inti dari produk ataukah mereka membeli produk tersebut akan memperoleh tambahan manfaat dari produk yang dibelinya. Umpamanya, mungkin seorang ibu rumah tangga dalam membeli sabun deterjen memilih merk tertentu bukan karena deterjen tersebut dapat mencuci tetapi karena deterjen tersebut dapat mencuci tetapi karena deterjen tersebut ditempatkan dalam sebuah gelas, yang dapat menambah koleksi gelasnya setelah sabunnya habis. Identifikasi dan antisipasi kebutuhan konsumen. Perlu disadari, konsumen bukanlah sekadar membeli produk atau jasa. Akan tetapi mereka membeli perlakuan yang baik (good feelings) dan solusi atas masalah yang dihadapinya. Seringkali konsumen bersikap emosional ketimbang berpikir logis. Karena itu, semakin baik konsumen dipahami,, maka akan semakin mudah dalam mengantisipasi kebutuhan mereka. Lakukan komunikasi secara reguler sehingga diketahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Apresiasi dan jadikan konsumen merasa penting. Perlakukan konsumen sebagai individu. Selalu pergunakan nama mereka dan temukan cara untuk memberikan pujian atau mengucapkan salam, tapi lakukan dengan betul-betul tulus. Orang sangat menghargai ketulusan. Hal ini menciptakan perasaan yang baik dan kepercayaan (trust). Pikirkan cara-cara untuk mendapatkan perasaan baik ini dalam menjalin hubungan. Konsumen amat sensitif dan akan tahu apakah pemasar betul-betul peduli atau tidak kepada mereka. Jangan lupa, ucapkan terima kasih tiap kali ada kesempatan. Jika bertatap muka langsung dengan mereka, pastikan pula bahwa gerak tubuh menunjukkan ketulusan. Antara kata-kata dan tindakan juga harus selaras.Bantulah konsumen memahami sistem. Bisnis bisa saja sudah diorganisasikan dengan sangat baik bahkan mungkin memakai standar internasional. Namun jika konsumen tak memahami sistem tersebut, tak mustahil mereka justru kebingungan, menjadi tak sabar bahkan marah. Karena itu, sediakan waktu untuk menjelaskan bagaimana sistem bekerja dan bagaimana sistem itu semakin mempermudah transaksi. Meski demikian, perlu dijelaskan secara hati-hati bahwa sistem tersebut tetap tak mengurangi sentuhan manusia dalam bisnis. Apresiasi kekuatan “Ya”. Carilah selalu cara bagaimana bisa membantu konsumen. Pada saat me reka memiliki permintaan (sepanjang rasional) katakan bahwa bisa dipenuhi. Bayangkan apa yang terjadi sesudah itu. Jalan bisnis akan semakin mudah. Ringkasnya, selalu lakukan apa yang pernah dikatakan.
Pahami bagaimana meminta maaf. Ketika terjadi suatu hal buruk, maka minta maaflah. Hal ini mudah dilakukan dan konsumen pun menyukainya. Konsumen tentu saja tidak selalu benar, tapi konsumen selalu harus menang. Upayakan pemecahan masalah secepatnya dan informasikan kepada konsumen apa yang telah pemasar lakukan. Permudah jalan bagi konsumen untuk menyampaikan komplain. Hargai keluhannya. Meski bagi kita mungkin terasa pahit, namun hal itu memberikan peluang untuk perbaikan. Sekalipun di luar cuaca sedang buruk, pergilah untuk membuat konsumen tetap nyaman. Berikan melebihi ekspektasi mereka. Karena masa depan sebuah bisnis terletak pada bagaimana mempertahankan kepuasan konsumen, pikirkan cara agar bisa meningkatkan pelayanan dan memenangkan persaingan.
Pertimbangkan hal berikut:
- Apa yang bisa Anda berikan kepada konsumen yang tidak didapatkannya di tempat lain?
- Apa yang dapat Anda berikan selanjutnya dan bagaimana berte rima kasih sekalipun mereka tidak berbelanja?

- Dapatkan umpan balik secara rutin.
- Dukung dan persilahkan setiap usulan atau kritik masuk, tentang bagaimana Anda bisa memperbaiki diri. Terdapat sejumlah cara bagaimana Anda dapat menemukan pikiran dan perasaan konsumen mengenai pelayanan Anda.
- Dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan. Periksa secara reguler untuk memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik.Siapkan metode yang memungkinkan kritik konstruktif, komentar, dan usulan mudah disampaikan.
- Perlakukan karyawan dengan baik. Karyawan adalah konsumen internal Anda yang memerlukan dosis apresiasi secara rutin.
- Ucapkan terima kasih kepada mereka dan temukan cara agar setiap karyawan memahami betapa pentingnya mereka.
- Perlakukan karyawan dengan penuh respek dan berikan peluang bagi mereka sehingga bisa mendorong pelayanan lebih baik untuk konsumen. Apresiasi itu penting datang dari atas. Karena itu, memperlaku kan konsumen dan karyawan secara baik adalah sama-sama penting

PSIKOLOGI KONSUMEN DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM SUDUT PANDANG PSIKOLOGIS
a. Definisi dari Psikologi Konsumen
Perilaku manusia digerakkan oleh kebutuhan kebutuhan dasar. Sebagai sosial, perilaku individu dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan sosial selain berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan juga berfungsi sebagai kontrol terhadap perilaku individu. Karena individu terlibat dalam mengonsumsi benda benda dan jasa dari lingkungannya, maka dia memiliki perilaku konsumen. Sebagai konsumen, individu akan berada pada situasi yang mengharuskannya akan berada pada situasi yang mengharuskannya membuat keputusan
Psikologi konsumen berakar dari psikologi periklanan dan penjualan. Inti dari berjualan adalah membujuk dan meyakinkan orang lain untuk menerima dan melakukan hal-hal yang disampaikan oleh penjual. Iklan mempunyai fungsi ganda yaitu fungsi informasi dan fungsi persuasif. Tingkat efektivitas iklan ditentukan oleh:
1) daya penarik perhatian;
2) interes dan sikap calon konsumen;
3) nilai sugesti dari iklan;
4) motivasi calon konsumen.
Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar. Masing-masing metode yang digunakan dalam psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan dalam hal disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data, dan instrumen instrumennya. Ada 6 kategori utama penelitian yang digunakan yaitu: (a) efektivitas pengujian periklanan, (b) survei, pendapat konsumen, (c) penilaian sikap konsumen melalui skala penilaian (rating scale) dan teknik projektif (projective to tecniques), (d) pembagian pasar psikologis, (e) pengujian produk, (f) studi perilaku konsumen dalam keadaan alam.
Penelitian sikap konsumen terhadap produk atau pelayanan dapat dilakukan dengan skala penilaian (rating scale) seperti “Semantic Differential” dan dapat pula melalui teknik teknik projektif seperti interpretasi terhadap gambar, bermain peran, visualisasi. Untuk sampel kecil dapat digunakan “depth interviews”. Pembagian pasar psikologis mengajikan deskripsi gabungan tentang kepribadian dan gaya hidup pemakai produk, media, dan atau jasa. Pengujian produk dapat memakai berbagai bentuk uji seperti penelitian identifikasi merek dan pilihan merek, penelitian makanan yang dapat diterima dan air layak minum, dan studi studi pengembangan produk. Studi tentang konsumen dalam keadaan alami timbul dari studi yang pernah dilakukan dalam psikologi ekologi.
Motif seseorang untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan, sangat bervariasi. Biasanya sulit untuk mengetahui motif yang sesungguhnya, ada berbagai motif membeli yang menurut seorang psikolog, Vance Packard, kebanyakan motif pembelian berkisar antara mencari kekayaan dan pangkat.
Di dalam kegiatan menjual membeli sering terjadi perbedaan persepsi. Untuk mengamalkan persepsi perlu dilakukan beberapa hal meliputi, tujuan pemberian informasi, tugas dalam penyampaian informasi, metode komunikasi, alat alat yang digunakan, cara cara penyampaian, informasi, wadah atau organisasi dan personil, lokasi dan tempat operasi, waktu dan lamanya pelaksanaan, penanganan hambatan yang mungkin timbul, sistem pengawasan dan pengendalian.
Tingkah laku konsumen banyak dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik seperti, jenis kelamin, usia,watak, status, sosial ekonomi, serta lokasi tempat tinggal
b. Perilaku Konsumen dalam sudut pandang psikologis.
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk segmen tersebut.
Studi tentang perilaku konsumen juga tidak terlepas pada masalah riset pemasaran. Riset pemasaran adalah salah satu perangkat dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang melakukan pengumpulan informasi tentang sikap, motivasi, keinginan, dan hal-hal lainnya tentang konsumen. Informasi ini digunakan sebagai dasar bagi pembentukan karakteristik dari segmen konsumen sehingga konsumen dapat dikelompokkan dan diidentifikasikan, dan dapat dibedakan dari segmen lainnya. Hal ini berkaitan erat dengan penerapan Ilmu Psikologi di dalam praktik sehari – harinya.
PENUTUP

Kesimpulan
Jadi, bisa disimpulkan bahwa kepribadian bersifat individual dan unik. Walaupun demikian, pemasar tidak selalu malaksanakan pamasaran mikro dengan melihat setiap individu sebagai pribadi yang berlainan, sehingga produk harus customized. Ciri-ciri kepribadian menentukan bagaimana pemasar mempengaruhi konsumen sasarannya. Konsumen memiliki kecenderungan unruk menganimasi setiap produk yang mereka kenal, seakan produk itu mempunyai kepribadian tertentu atau cocok dengan kepribadian orang tertentu, bahkan juga diasosiasikan dengan gender.
Pemasar harus cukup jeli melihat kepribadian konsumen dan ciri-cirinya. Demikian uniknya, sehingga kepribadian justru sering menjadi dasar yang tepat untuk segmentasi produk yang memiliki fungsi dan kegunanaan yang dekat dengan ciri-ciri kepribadian. Dalam persaingan yang semakin ketat, ceruk-ceruk pasar dengan ciri-ciri kepribadian yang khas justru mendatangkan peluang yang menguntungkan. Lihat saja misalnya Dagadu, pelaku sukses dalam pasar kaos oblong. Siapa yang pada waktu itu pernah dan berani berpikir untuk memproduksi kaos oblong dengan komentar social yang menggigit seperti mereka? Mereka melihat ceruk anak-anak muda dengan ciri kepribadian yang inner directed, tetapi dalam berekspresi mereka dibatasi oleh lingkungan. Anak-anak muda ini termasuk dalam generation X yang karena kesibukan orang tuanya (yang baby boomers), mereka menjadi muak dengan segala ambisi materialistis (outer directed) daro orang tuanya. Mereka bisa berekspresi dengan memakai kaos dengan komentar-komentar khas Dagadu.
Perlu diingat bahwa pemasar tidak mempunyai waktu sekian banyak untuk memahami kepribadian setiap konsumen layaknya seorang psikolog yang akan memberikan terapi pada kliennya (segmentasi mikro), seperti yang sudah disampaikan dalam bahasan mengenai segmentasi. Pemasar cenderung bekerja pada asas kelompok (banyak orang) bukan individu, karena untuk berhasil produk harus dibeli dan digunakan oleh banyak orang. Pemasar memfokuskan diri pada penelitian yang mengidentifikasi trend (kecenderungan) yang luas yang mempengaruhi cara hidup, bekerja, dan cara konsumen menghabiskan waktunya. Trend tersebut diatas sering disebut dengan ‘Gaya Hidup’ yang akan diuraikan lebih lanjut pada bab berikutnya.

Kamis, 18 November 2010

PERILAKU KONSUMEN 1

PERILAKU KONSUMEN


PENDAHULUAN
Keyakinan (kepercayaan) dan evaluasi konsumen terhadap suatu produk membentuk sikap konsumen. Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku. Dalam memutuskan produk dan merek yang akan dibeli maka konsumen akan memilih produk dan merek yang dievaluasi secara paling menguntungkan, sehingga adanya sikap yang baik dan positif atas berbagai atribut produk yang ditawarkan oleh perusahaan, maka konsumen akan melakukan pembelian berulang terhadap produk tersebut.

PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.



Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
a. Faktor-faktor kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita akan membahas peranan yang dimainkan oleh kebudayaan, sub budaya, dan kelas sosial pembeli.
a. Faktor-Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi keluarga, status, dan peranan sosial.
b.Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

a. Faktor Psikologis
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.

-Motivasi
-Persepsi
-Kepercayaan dan sikap
-Kebudayaan
-Sub budaya
-Kelas social
-Kelompok repersi
-Keluarga
-Peranan dan status
-Motivasi

Proses Pengambilan Keputusan.
Menurut tujuan pembeliannya, konsumen dapat dikelompokan menjadi konsumen akhir (individual) yaitu yang terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan kelompok lain adalah konsumen organisasional yang terdiri atas organisasi, pemakai industry, pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau kesejahteraan anggotanya.
Umumnya ada lima peranan yang terlibat, Kelima peranan tersebut meliputi :
1. Pemrakarsa (initiator) : orang yang pertama kali menyarankan ide untuk membeli suatu barang atau jasa.
2. Pembawa pengaruh (influencer) : orang yang memiliki pandangan atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Pengambilan keputusan (decider) : orang yang menentukan keputusan pembelian.
4. Pembeli (buyer) : orang yang melakukan pembelian secara nyata.
5. Pemakai (user) : orang yang mengkonsumsi dan menggunakan barang atau jasa yang dibeli.
Dilihat dari proses pengambilan keputusan, Proses keputusan pembelian sangat bervariasi. Ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Assel membagi dalam 2 dimensi yaitu tingkat pengambilan keputusan dan derajat keterlibatan saat membeli.
Pada dimensi pertama konsumen dibedakan berdasarkan tingkat pengambilan keputusan. Dimensi kedua konsumen dibedakan berdasarkan tingkat keterlibatan saat pemilihan suatu merk. Pada saat itu konsumen tidak jarang terlibat terlalu dalam, hal ini dapat terjadi karena :
1. Produk amat penting bagi konsumen sebab image pribadi dari konsumen terkait dengan produk.
2. Adanya keterkaitan secara terus menerus dengan konsumen.
3. Mengandung resiko yang cukup tinggi.
4. Pertimbangan emosional.
5. Pengaruh dari norma group.
Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting untuk di pahami pemasar. Dalam proses pengambilan keputusan ada tiga tahapan proses yang dilakukan yakni tahap pengakuan adanya kebutuhan (konsumen merasakan adanya kebutuhan), usaha pencarian informasi sebelum membeli dan penilaian terhadap alternative.
Kedua kekuatan eksternal tersebut akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Diantaranya adalah :
1. Mengenali kebutuhan
2. Mencari Informasi
3. Mengevaluasi alternative
4. Mengambil keputusan
5. Evaluasi Paskapembelian
Salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku konsumen juga akan diuraikan bagaimana cara pengukuran yang dapat dilakukan oleh pemasar.

PENUTUP

Kesimpulan
1. Pemahaman terhadap perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting karena akan membantu perusahaan dalam menciptakan nilai unggul dari produk atau jasa yang ditawarkan dan menyusun strategi pemasaran yang tepat, sehingga dapat memuaskan konsumen.
2. Perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakannya sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang dan jasa yang nantinya akan di konsumsi.
3. Mempelajari perilaku konsumen akan bermanfaat bagi konsumen agar menjadi konsumen yang bijak, dan bagi pemasar akan sangat bermanfaat dalam mengenali kebutuhan dan keinginan guna menyusun strategi pemasaran.
4. Perilaku konsumen merupakan fenomena yang kompleks dan multidimensional, karena itu akan menjadi lebih mudah memahaminya jika ditunjang oleh pengetahuan yang cukup dibidang lain, seperti psikiologi, sosiologi, antropologi, ekonomi yang dapat membantu menjelaskan kompleksitas perilaku individu dan kelompok dalam pembelian.
5. Proses pengambilan keputusan sebagai aktivitas penting dalam perilaku konsumen perlu dipahami untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat yang mampu mempengaruhi setiap tahapan proses pengambilan keputusan yang berlangsung.

Senin, 15 November 2010

Economy - Strategi Pemasaran

Solusi Jika Konsumen Meninggalkan Produk atau Jasa Kita
Minggu, 26 September 2010 - 08:31 wib
text TEXT SIZE :
Tung Desem. Dok: Tung Desem/dahsyat.com

ANDA mau membeli perusahaan dengan harga yang murah? Apa kira-kira jawaban Anda? Jika saya ditawari seperti itu akan saya jawab, produknya apa dulu?

Meskipun murah, namun kalau produknya sudah banyak ditinggalkan pasar bahkan sudah tidak diminati oleh konsumen, maka bisa jadi tidak ada yang mau dengan penawaran tersebut.

Sebagai contohnya, saya pernah ditawari perusahaan yang bergerak dalam bidang “pager”, suatu alat komunikasi pada tahun 1990-an yang hanya bisa menerima pesan singkat. Ketika itu banyak orang yang dengan bangga membawa-bawa “pager”, baik orang muda ataupun orang tua, baik mahasiswa hingga pengusaha.

Memang dahulu “pager” sempat laku di pasaran, namun sekarang Anda boleh cek teman, tetangga, atau kenalan Anda, apakah ada di antara mereka yang masih menggunakan “pager”?

Bahkan anak kecil pun kalau diberi “pager” mungkin sudah tidak mau karena dianggap tidak canggih dan kuno karena hanya bisa menerima pesan singkat (dan benar-benar singkat). Meskipun mungkin ada yang masih menggunakan “pager” namun tentunya jumlahnya sedikit (atau mungkin masih dipakai untuk keperluan-keperluan sangat tertentu saja).

Sebagai perbandingannya, sekarang dengan harga beberapa ratus ribu, bahkan ada yang hanya seratus ribuan, kita sudah bisa membeli telepon genggam yang bisa digunakan untuk berbagai fungsi, bukan hanya sekadar pesan singkat.

Mungkin Anda juga masih ingat floppy disk? Baik yang berukuran 3? inci ataupun yang ukuran besar delapan inci. Memang floppy disk merupakan salah satu produk yang laris, namun itu beberapa tahun yang lalu.

Kini floppy disk mulai ditinggalkan oleh konsumen. Orang mungkin sudah banyak yang lupa dan jarang menggunakan floppy disk, karena menggunakan USB flash drive atau tumb drive sebagai pengganti floppy disk untuk keperluan penyimpanan data.

Seperti kita ketahui, floppy disk yang dulu banyak dijual di pasaran hanya bisa menampung sekitar 1,44 megabyte (MB) dengan harga sekira Rp7.000 per unit. Sekarang, hanya dengan Rp50.000 kita sudah bisa mendapatkan tumb drive dengan kapasitas hingga 2 gigabyte (GB) yang artinya 2.000 MB atau setara dengan 1.388 kali kapasitas floppy disk.

Lagi pula, USB flash drive sangat praktis untuk dibawa ke mana pun kita pergi. Bayangkan saja, jika kita ingin menyimpan file dengan ukuran 2 GB, maka setidaknya kita harus membawa-bawa 1.388 floppy disk!

Oleh karena itu, perusahaan terbesar dunia pembuat floppy disk pun juga menyatakan akan menghentikan produksinya dalam jangka waktu dekat ini. Ini adalah suatu contoh bahwa kemajuan teknologi sangat berkembang pesat, demikian pula tuntutan pasar yang semakin berkembang pesat.

Maka sangat penting bagi kita untuk mengetahui perkembangan pasar dan tuntutan pasar yang ada. Karena jika tidak mampu mengikuti perkembangan yang ada, maka kita akan ditinggalkan para konsumen. Jika kita memiliki bisnis apapun, saran saya ikuti perkembangan pasar yang ada secara kontinu.

Bukan berarti kita harus mengubah-ubah produk atau jasa kita terus-menerus, namun setidaknya kita bisa mempersiapkan suatu inovasi yang lebih matang dan dahsyat untuk mengantisipasi, jika produk atau jasa kitanantinya mulai kurang diminati bahkan ditinggalkan oleh konsumen.

Namun, sebisa mungkin sebelum produk atau jasa kita ditinggalkan konsumen, mulailah untuk membuat berbagai ide atau inovasi yang memungkinkan kita tetap bisa bertahan bahkan senantiasa bertumbuh dalam jangka panjang.

Salah satu solusinya adalah kita harus memiliki data-data yang akurat antara lain tentang kondisi perkembangan permintaan pasar, data-data karakter konsumen serta kondisi strategi pemasaran kita.

Dengan demikian, kita bisa sedini mungkin membuat strategi efisiensi dan inovasi yang tetap menguntungkan konsumen (dan perusahaan) sehingga bisa diantisipasi, jika suatu saat harus terjadi tanda-tanda konsumen mulai meninggalkan produk atau jasa kita.

Jangan sampai kita harus ditinggalkan oleh mayoritas konsumen karena tidak mampu memberikan solusi, efisiensi atau inovasi yang lebih baik.

Maka secara teratur, antara lain buatlah memonitor perkembangan kondisi pasar yang ada, lakukan strategi pemasaran yang lebih solid dan terpadu. Supaya para konsumen kita tetap setia dengan produk atau jasa ataupun brand kita dalam jangka waktu yang lebih lama lagi.(*)

Economy - Strategi Pemasaran



Konsumen Anda Juga Bisa Kabur
Minggu, 17 Oktober 2010 - 10:31 wib
text TEXT SIZE :
Tung Desem Waringin Foto: Dahsyat.com

APAKAH anda menggunakan browser Internet Explorer (IE) dalam setiap aktivitas koneksi internet Anda ? Berapa lama Anda telah menggunakannya ?

Mungkin sebagian dari Anda hingga saat ini masih menggunakannya .Apakah anda pernah juga menggunakan browser yang lainnya, seperti Firefox atau Google Chrome ? IE memang merupakan salah satu browser yang sudah banyak dikenal orang sejak beberapa tahun lalu.

Namun, kini Firefox maupun Google Chrome juga mulai masuk untuk meramaikan persaingan browser. Ternyata, kedua browser tersebut juga mampu menarik banyak perhatian para pengguna internet di Indonesia. Bahkan, tidak sedikit orang yang dulu menggunakan IE, sekarang mulai mencoba-coba menggunakan browser yang lain.

Tidak sedikit pula yang akhirnya bukan hanya coba-coba lagi,namun telah menggunakan salah satu dari kedua browser tersebut untuk setiap kali mereka terhubung dengan internet. Dalam dunia marketing, memang bisa terjadi suatu pergeseran dalam dominasi pangsa pasar.

Oleh karena itu, dalam bentuk bisnis apa pun, meski kita sudah menjadi market leader, tetap diperlukan suatu strategi yang lebih dahsyat secara terus menerus sehingga bisa mencegah ”kaburnya” konsumen. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah konsumen kita kabur, atau setidaknya meminimalisasi hal tersebut. Di antaranya, senantiasa mengikuti perkembangan keinginan konsumen secara rutin dan lebih detil.

Menurut saya,mengetahui dan memiliki detail karakter atau keinginan target market dan konsumen kita merupakan hal yang sangat penting karena bisa dijadikan salah satu acuan bagaimana sebaiknya kita melakukan berbagai pengembangan yang sesuai dengan keinginan sebenarnya konsumen kita.

Bisa saja terjadi, kita bermaksud melakukan pengembangan untuk peningkatan kualitas produk/jasa kita,namun fakta di lapangan, konsumen malah merasa kurang bahkan tidak nyaman dengan perubahan yang kita lakukan.

Contohnya, ada suatu perusahaan yang ingin memperbaiki website-nya dengan menambah berbagai menu atau tampilan lain namun yang terjadi justru konsumen merasa tambahan-tambahan tersebut memperlambat mereka saat membuka website, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengakses menu-menu yang ada, atau bahkan menimbulkan crash yang tidak diinginkan.

Dalam hal ini, sangat penting untuk menjaga komunikasi yang lebih dekat dengan para konsumen sehingga kita bisa dengan lebih cepat mendapat umpan balik (feedback) dari konsumen atas perbaikan yang kita lakukan.

Dengan begitu, kita bisa terus melakukan perbaikan yang tentunya juga semakin menyenangkan dan mempermudah para konsumen. Selanjutnya, berikan lebih banyak kemudahan dibanding yang lainnya ( juga tentunya dibanding kompetitor). Baik itu kemudahan dalam pelayanan, kemudahan dalam transaksi, dan sebagainya.Hal ini penting, supaya semakin lama konsumen semakin merasa nyaman dengan produk/ jasa kita sehingga enggan untuk mencoba atau bahkan beralih ke produk/jasa yang lain.

Mengapa harus mencoba-coba yang lain? Bertahun-tahun lamanya hingga kini semua lancar-lancar saja, pelayanannya juga semakin bagus, penambahan fiturnya juga mempermudahsaya, fasilitas dan kualitasnya juga semakin bagus, hampir semuanya tidak ada masalah, sehingga tepat kiranya jika saya tetap menyukainya hingga kini. Itulah respons yang tentunya kita inginkan dari para konsumen kita.

Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan secara rutin memberikan penawaran-penawaran yang benar-benar menarik, terutama dibandingkan dengan penawaran yang diberikan oleh Kompetitor Anda.(silakan baca buku Marketing Revolution saya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat penawaran Anda menjadi sangat menarik bagi konsumen Anda) Berikutnya,selain memberikan pelayanan yang optimal, termasuk layanan purnajualnya yang memuaskan, berikan pula pengembangan kualitas produk dan jasa Anda yang sesuai dengan keinginan target market Anda.

Berikan garansi yang meyakinkan, sehingga jika ada konsumen yang tidak puas dengan produkatau jasa Anda, mereka masih bisa Anda berikan sesuatu penawaran yang lebih menarik sehingga tidak merasa kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil untuk memilih produk Anda. Antara lain, dengan garansi,”Ganti produk yang benar-benar baru–yang tentunya dengan kualitas yang sudah lebih ditingkatkan– dengan syarat-syarat yang dipermudah”.Intinya, jangan membuat konsumen Anda kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil. Yang tidak kalah penting, ketahui dengan lebih bijak apa saja yang sebenarnya masih menjadi kekurangan kita dibandingkan dengan kompetitor.

Selanjutnya, buat hal tersebut sebagai pekerjaan rumah untuk bisa mempelajari kelebihan kompetitor sebagai salah satu acuan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dengan lebih cepat dan lebih baik. Namun,jika memang konsumen telah melirik dan pindah ke kompetitor Anda, saran saya,jangan buru-buru ”patah hati”. Jika masih memungkinkan, berikan secara rutin penawaran yang sangat dahsyat kepada mereka (lewat sistem data base Anda ).

Bisa jadi mereka akan kembali lagi kepada produk/jasa Anda.Karena, bisa saja konsumen Anda baru sebatas coba-coba, belum benar-benar meninggalkan produk/jasa Anda.(*)

Economy - Strategi Pemasaran

Konsumen Anda Juga Bisa Kabur
Minggu, 17 Oktober 2010 - 10:31 wib
text TEXT SIZE :
Tung Desem Waringin Foto: Dahsyat.com

APAKAH anda menggunakan browser Internet Explorer (IE) dalam setiap aktivitas koneksi internet Anda ? Berapa lama Anda telah menggunakannya ?

Mungkin sebagian dari Anda hingga saat ini masih menggunakannya .Apakah anda pernah juga menggunakan browser yang lainnya, seperti Firefox atau Google Chrome ? IE memang merupakan salah satu browser yang sudah banyak dikenal orang sejak beberapa tahun lalu.

Namun, kini Firefox maupun Google Chrome juga mulai masuk untuk meramaikan persaingan browser. Ternyata, kedua browser tersebut juga mampu menarik banyak perhatian para pengguna internet di Indonesia. Bahkan, tidak sedikit orang yang dulu menggunakan IE, sekarang mulai mencoba-coba menggunakan browser yang lain.

Tidak sedikit pula yang akhirnya bukan hanya coba-coba lagi,namun telah menggunakan salah satu dari kedua browser tersebut untuk setiap kali mereka terhubung dengan internet. Dalam dunia marketing, memang bisa terjadi suatu pergeseran dalam dominasi pangsa pasar.

Oleh karena itu, dalam bentuk bisnis apa pun, meski kita sudah menjadi market leader, tetap diperlukan suatu strategi yang lebih dahsyat secara terus menerus sehingga bisa mencegah ”kaburnya” konsumen. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah konsumen kita kabur, atau setidaknya meminimalisasi hal tersebut. Di antaranya, senantiasa mengikuti perkembangan keinginan konsumen secara rutin dan lebih detil.

Menurut saya,mengetahui dan memiliki detail karakter atau keinginan target market dan konsumen kita merupakan hal yang sangat penting karena bisa dijadikan salah satu acuan bagaimana sebaiknya kita melakukan berbagai pengembangan yang sesuai dengan keinginan sebenarnya konsumen kita.

Bisa saja terjadi, kita bermaksud melakukan pengembangan untuk peningkatan kualitas produk/jasa kita,namun fakta di lapangan, konsumen malah merasa kurang bahkan tidak nyaman dengan perubahan yang kita lakukan.

Contohnya, ada suatu perusahaan yang ingin memperbaiki website-nya dengan menambah berbagai menu atau tampilan lain namun yang terjadi justru konsumen merasa tambahan-tambahan tersebut memperlambat mereka saat membuka website, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengakses menu-menu yang ada, atau bahkan menimbulkan crash yang tidak diinginkan.

Dalam hal ini, sangat penting untuk menjaga komunikasi yang lebih dekat dengan para konsumen sehingga kita bisa dengan lebih cepat mendapat umpan balik (feedback) dari konsumen atas perbaikan yang kita lakukan.

Dengan begitu, kita bisa terus melakukan perbaikan yang tentunya juga semakin menyenangkan dan mempermudah para konsumen. Selanjutnya, berikan lebih banyak kemudahan dibanding yang lainnya ( juga tentunya dibanding kompetitor). Baik itu kemudahan dalam pelayanan, kemudahan dalam transaksi, dan sebagainya.Hal ini penting, supaya semakin lama konsumen semakin merasa nyaman dengan produk/ jasa kita sehingga enggan untuk mencoba atau bahkan beralih ke produk/jasa yang lain.

Mengapa harus mencoba-coba yang lain? Bertahun-tahun lamanya hingga kini semua lancar-lancar saja, pelayanannya juga semakin bagus, penambahan fiturnya juga mempermudahsaya, fasilitas dan kualitasnya juga semakin bagus, hampir semuanya tidak ada masalah, sehingga tepat kiranya jika saya tetap menyukainya hingga kini. Itulah respons yang tentunya kita inginkan dari para konsumen kita.

Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan secara rutin memberikan penawaran-penawaran yang benar-benar menarik, terutama dibandingkan dengan penawaran yang diberikan oleh Kompetitor Anda.(silakan baca buku Marketing Revolution saya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat penawaran Anda menjadi sangat menarik bagi konsumen Anda) Berikutnya,selain memberikan pelayanan yang optimal, termasuk layanan purnajualnya yang memuaskan, berikan pula pengembangan kualitas produk dan jasa Anda yang sesuai dengan keinginan target market Anda.

Berikan garansi yang meyakinkan, sehingga jika ada konsumen yang tidak puas dengan produkatau jasa Anda, mereka masih bisa Anda berikan sesuatu penawaran yang lebih menarik sehingga tidak merasa kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil untuk memilih produk Anda. Antara lain, dengan garansi,”Ganti produk yang benar-benar baru–yang tentunya dengan kualitas yang sudah lebih ditingkatkan– dengan syarat-syarat yang dipermudah”.Intinya, jangan membuat konsumen Anda kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil. Yang tidak kalah penting, ketahui dengan lebih bijak apa saja yang sebenarnya masih menjadi kekurangan kita dibandingkan dengan kompetitor.

Selanjutnya, buat hal tersebut sebagai pekerjaan rumah untuk bisa mempelajari kelebihan kompetitor sebagai salah satu acuan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dengan lebih cepat dan lebih baik. Namun,jika memang konsumen telah melirik dan pindah ke kompetitor Anda, saran saya,jangan buru-buru ”patah hati”. Jika masih memungkinkan, berikan secara rutin penawaran yang sangat dahsyat kepada mereka (lewat sistem data base Anda ).

Bisa jadi mereka akan kembali lagi kepada produk/jasa Anda.Karena, bisa saja konsumen Anda baru sebatas coba-coba, belum benar-benar meninggalkan produk/jasa Anda.(*)

Economy - Strategi Pemasaran



Konsumen Anda Juga Bisa Kabur
Minggu, 17 Oktober 2010 - 10:31 wib
text TEXT SIZE :
Tung Desem Waringin Foto: Dahsyat.com

APAKAH anda menggunakan browser Internet Explorer (IE) dalam setiap aktivitas koneksi internet Anda ? Berapa lama Anda telah menggunakannya ?

Mungkin sebagian dari Anda hingga saat ini masih menggunakannya .Apakah anda pernah juga menggunakan browser yang lainnya, seperti Firefox atau Google Chrome ? IE memang merupakan salah satu browser yang sudah banyak dikenal orang sejak beberapa tahun lalu.

Namun, kini Firefox maupun Google Chrome juga mulai masuk untuk meramaikan persaingan browser. Ternyata, kedua browser tersebut juga mampu menarik banyak perhatian para pengguna internet di Indonesia. Bahkan, tidak sedikit orang yang dulu menggunakan IE, sekarang mulai mencoba-coba menggunakan browser yang lain.

Tidak sedikit pula yang akhirnya bukan hanya coba-coba lagi,namun telah menggunakan salah satu dari kedua browser tersebut untuk setiap kali mereka terhubung dengan internet. Dalam dunia marketing, memang bisa terjadi suatu pergeseran dalam dominasi pangsa pasar.

Oleh karena itu, dalam bentuk bisnis apa pun, meski kita sudah menjadi market leader, tetap diperlukan suatu strategi yang lebih dahsyat secara terus menerus sehingga bisa mencegah ”kaburnya” konsumen. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah konsumen kita kabur, atau setidaknya meminimalisasi hal tersebut. Di antaranya, senantiasa mengikuti perkembangan keinginan konsumen secara rutin dan lebih detil.

Menurut saya,mengetahui dan memiliki detail karakter atau keinginan target market dan konsumen kita merupakan hal yang sangat penting karena bisa dijadikan salah satu acuan bagaimana sebaiknya kita melakukan berbagai pengembangan yang sesuai dengan keinginan sebenarnya konsumen kita.

Bisa saja terjadi, kita bermaksud melakukan pengembangan untuk peningkatan kualitas produk/jasa kita,namun fakta di lapangan, konsumen malah merasa kurang bahkan tidak nyaman dengan perubahan yang kita lakukan.

Contohnya, ada suatu perusahaan yang ingin memperbaiki website-nya dengan menambah berbagai menu atau tampilan lain namun yang terjadi justru konsumen merasa tambahan-tambahan tersebut memperlambat mereka saat membuka website, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengakses menu-menu yang ada, atau bahkan menimbulkan crash yang tidak diinginkan.

Dalam hal ini, sangat penting untuk menjaga komunikasi yang lebih dekat dengan para konsumen sehingga kita bisa dengan lebih cepat mendapat umpan balik (feedback) dari konsumen atas perbaikan yang kita lakukan.

Dengan begitu, kita bisa terus melakukan perbaikan yang tentunya juga semakin menyenangkan dan mempermudah para konsumen. Selanjutnya, berikan lebih banyak kemudahan dibanding yang lainnya ( juga tentunya dibanding kompetitor). Baik itu kemudahan dalam pelayanan, kemudahan dalam transaksi, dan sebagainya.Hal ini penting, supaya semakin lama konsumen semakin merasa nyaman dengan produk/ jasa kita sehingga enggan untuk mencoba atau bahkan beralih ke produk/jasa yang lain.

Mengapa harus mencoba-coba yang lain? Bertahun-tahun lamanya hingga kini semua lancar-lancar saja, pelayanannya juga semakin bagus, penambahan fiturnya juga mempermudahsaya, fasilitas dan kualitasnya juga semakin bagus, hampir semuanya tidak ada masalah, sehingga tepat kiranya jika saya tetap menyukainya hingga kini. Itulah respons yang tentunya kita inginkan dari para konsumen kita.

Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan secara rutin memberikan penawaran-penawaran yang benar-benar menarik, terutama dibandingkan dengan penawaran yang diberikan oleh Kompetitor Anda.(silakan baca buku Marketing Revolution saya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat penawaran Anda menjadi sangat menarik bagi konsumen Anda) Berikutnya,selain memberikan pelayanan yang optimal, termasuk layanan purnajualnya yang memuaskan, berikan pula pengembangan kualitas produk dan jasa Anda yang sesuai dengan keinginan target market Anda.

Berikan garansi yang meyakinkan, sehingga jika ada konsumen yang tidak puas dengan produkatau jasa Anda, mereka masih bisa Anda berikan sesuatu penawaran yang lebih menarik sehingga tidak merasa kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil untuk memilih produk Anda. Antara lain, dengan garansi,”Ganti produk yang benar-benar baru–yang tentunya dengan kualitas yang sudah lebih ditingkatkan– dengan syarat-syarat yang dipermudah”.Intinya, jangan membuat konsumen Anda kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil. Yang tidak kalah penting, ketahui dengan lebih bijak apa saja yang sebenarnya masih menjadi kekurangan kita dibandingkan dengan kompetitor.

Selanjutnya, buat hal tersebut sebagai pekerjaan rumah untuk bisa mempelajari kelebihan kompetitor sebagai salah satu acuan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dengan lebih cepat dan lebih baik. Namun,jika memang konsumen telah melirik dan pindah ke kompetitor Anda, saran saya,jangan buru-buru ”patah hati”. Jika masih memungkinkan, berikan secara rutin penawaran yang sangat dahsyat kepada mereka (lewat sistem data base Anda ).

Bisa jadi mereka akan kembali lagi kepada produk/jasa Anda.Karena, bisa saja konsumen Anda baru sebatas coba-coba, belum benar-benar meninggalkan produk/jasa Anda.(*)