Kamis, 25 November 2010
Perilaku Konsumen 2
PENDAHULUAN
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut. Tak diragukan lagi, konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatau bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya. Anda berbisnis untuk melayani konsumen, dan Anda hanya dapat melakukan itu apabila mengetahui keinginan mereka.
Memahami Konsumen
Pada tahun 1960-an seorang ahli pengiklanan, David Ogilvy dalam bukunya, Confessions of an Advertising Man Atheneum menyatakan; “Konsumen bukanlah orang dungu. Dia istri Anda!” Pernyataan ini dikutif oleh dua ahli pengiklanan Dewasa ini, Max Stherland dan Alice K. Sylvester, dalam kata pengantar bukunya; Advertising and The Mind of The Consumer, tahun 2000. Kemudian dalam buku tersebut juga disebutkan konsumen merupakan, “Istri, suami, pasangan, dan anak-anak kita semuanya adalah konsumen. Mereka bukanlah orang idiot. Konsumen adalah Anda dan saya”. Pada tahun 1980 sebuah perusahaan riset pasar yang ternama J.D. Power & Associates, mengumpulkan pendapat lebih dari 60.000 pemilik mobil di Amerika Serikat, untuk mengukur kepuasan mereka terhadap mutu produk dan pelayanan dari dealer atau perusahaan penyalur selama 12 sampai 14 bulan pertama kepemilikan mobil mereka. Survai dilakukan terhadap berbagai merek yang terjual di Amerika Serikat. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa kepuasan terhadap dealer ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan secara keseluruhan. Kepuasan terhadap dealer menyebabkan kesetiaan terhadap dealer. Merzedes-Benz, Subaru dan Jaguar, ternyata memimpin merek lainnya dalam kepuasan pelanggan.
Untuk dapat memuaskan konsumennya, perusahaan dapat memulai dari mencari tahu kebutuhan dan keinginan itu sendiri. Atau dengan kata lain perusahaan harus tahu motif konsumen dalam membeli suatu produk. Apakah konsumen membeli produk untuk memperoleh manfaat inti dari produk ataukah mereka membeli produk tersebut akan memperoleh tambahan manfaat dari produk yang dibelinya. Umpamanya, mungkin seorang ibu rumah tangga dalam membeli sabun deterjen memilih merk tertentu bukan karena deterjen tersebut dapat mencuci tetapi karena deterjen tersebut dapat mencuci tetapi karena deterjen tersebut ditempatkan dalam sebuah gelas, yang dapat menambah koleksi gelasnya setelah sabunnya habis. Identifikasi dan antisipasi kebutuhan konsumen. Perlu disadari, konsumen bukanlah sekadar membeli produk atau jasa. Akan tetapi mereka membeli perlakuan yang baik (good feelings) dan solusi atas masalah yang dihadapinya. Seringkali konsumen bersikap emosional ketimbang berpikir logis. Karena itu, semakin baik konsumen dipahami,, maka akan semakin mudah dalam mengantisipasi kebutuhan mereka. Lakukan komunikasi secara reguler sehingga diketahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Apresiasi dan jadikan konsumen merasa penting. Perlakukan konsumen sebagai individu. Selalu pergunakan nama mereka dan temukan cara untuk memberikan pujian atau mengucapkan salam, tapi lakukan dengan betul-betul tulus. Orang sangat menghargai ketulusan. Hal ini menciptakan perasaan yang baik dan kepercayaan (trust). Pikirkan cara-cara untuk mendapatkan perasaan baik ini dalam menjalin hubungan. Konsumen amat sensitif dan akan tahu apakah pemasar betul-betul peduli atau tidak kepada mereka. Jangan lupa, ucapkan terima kasih tiap kali ada kesempatan. Jika bertatap muka langsung dengan mereka, pastikan pula bahwa gerak tubuh menunjukkan ketulusan. Antara kata-kata dan tindakan juga harus selaras.Bantulah konsumen memahami sistem. Bisnis bisa saja sudah diorganisasikan dengan sangat baik bahkan mungkin memakai standar internasional. Namun jika konsumen tak memahami sistem tersebut, tak mustahil mereka justru kebingungan, menjadi tak sabar bahkan marah. Karena itu, sediakan waktu untuk menjelaskan bagaimana sistem bekerja dan bagaimana sistem itu semakin mempermudah transaksi. Meski demikian, perlu dijelaskan secara hati-hati bahwa sistem tersebut tetap tak mengurangi sentuhan manusia dalam bisnis. Apresiasi kekuatan “Ya”. Carilah selalu cara bagaimana bisa membantu konsumen. Pada saat me reka memiliki permintaan (sepanjang rasional) katakan bahwa bisa dipenuhi. Bayangkan apa yang terjadi sesudah itu. Jalan bisnis akan semakin mudah. Ringkasnya, selalu lakukan apa yang pernah dikatakan.
Pahami bagaimana meminta maaf. Ketika terjadi suatu hal buruk, maka minta maaflah. Hal ini mudah dilakukan dan konsumen pun menyukainya. Konsumen tentu saja tidak selalu benar, tapi konsumen selalu harus menang. Upayakan pemecahan masalah secepatnya dan informasikan kepada konsumen apa yang telah pemasar lakukan. Permudah jalan bagi konsumen untuk menyampaikan komplain. Hargai keluhannya. Meski bagi kita mungkin terasa pahit, namun hal itu memberikan peluang untuk perbaikan. Sekalipun di luar cuaca sedang buruk, pergilah untuk membuat konsumen tetap nyaman. Berikan melebihi ekspektasi mereka. Karena masa depan sebuah bisnis terletak pada bagaimana mempertahankan kepuasan konsumen, pikirkan cara agar bisa meningkatkan pelayanan dan memenangkan persaingan.
Pertimbangkan hal berikut:
- Apa yang bisa Anda berikan kepada konsumen yang tidak didapatkannya di tempat lain?
- Apa yang dapat Anda berikan selanjutnya dan bagaimana berte rima kasih sekalipun mereka tidak berbelanja?
- Dapatkan umpan balik secara rutin.
- Dukung dan persilahkan setiap usulan atau kritik masuk, tentang bagaimana Anda bisa memperbaiki diri. Terdapat sejumlah cara bagaimana Anda dapat menemukan pikiran dan perasaan konsumen mengenai pelayanan Anda.
- Dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan. Periksa secara reguler untuk memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik.Siapkan metode yang memungkinkan kritik konstruktif, komentar, dan usulan mudah disampaikan.
- Perlakukan karyawan dengan baik. Karyawan adalah konsumen internal Anda yang memerlukan dosis apresiasi secara rutin.
- Ucapkan terima kasih kepada mereka dan temukan cara agar setiap karyawan memahami betapa pentingnya mereka.
- Perlakukan karyawan dengan penuh respek dan berikan peluang bagi mereka sehingga bisa mendorong pelayanan lebih baik untuk konsumen. Apresiasi itu penting datang dari atas. Karena itu, memperlaku kan konsumen dan karyawan secara baik adalah sama-sama penting
PSIKOLOGI KONSUMEN DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM SUDUT PANDANG PSIKOLOGIS
a. Definisi dari Psikologi Konsumen
Perilaku manusia digerakkan oleh kebutuhan kebutuhan dasar. Sebagai sosial, perilaku individu dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan sosial selain berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan juga berfungsi sebagai kontrol terhadap perilaku individu. Karena individu terlibat dalam mengonsumsi benda benda dan jasa dari lingkungannya, maka dia memiliki perilaku konsumen. Sebagai konsumen, individu akan berada pada situasi yang mengharuskannya akan berada pada situasi yang mengharuskannya membuat keputusan
Psikologi konsumen berakar dari psikologi periklanan dan penjualan. Inti dari berjualan adalah membujuk dan meyakinkan orang lain untuk menerima dan melakukan hal-hal yang disampaikan oleh penjual. Iklan mempunyai fungsi ganda yaitu fungsi informasi dan fungsi persuasif. Tingkat efektivitas iklan ditentukan oleh:
1) daya penarik perhatian;
2) interes dan sikap calon konsumen;
3) nilai sugesti dari iklan;
4) motivasi calon konsumen.
Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar. Masing-masing metode yang digunakan dalam psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan dalam hal disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data, dan instrumen instrumennya. Ada 6 kategori utama penelitian yang digunakan yaitu: (a) efektivitas pengujian periklanan, (b) survei, pendapat konsumen, (c) penilaian sikap konsumen melalui skala penilaian (rating scale) dan teknik projektif (projective to tecniques), (d) pembagian pasar psikologis, (e) pengujian produk, (f) studi perilaku konsumen dalam keadaan alam.
Penelitian sikap konsumen terhadap produk atau pelayanan dapat dilakukan dengan skala penilaian (rating scale) seperti “Semantic Differential” dan dapat pula melalui teknik teknik projektif seperti interpretasi terhadap gambar, bermain peran, visualisasi. Untuk sampel kecil dapat digunakan “depth interviews”. Pembagian pasar psikologis mengajikan deskripsi gabungan tentang kepribadian dan gaya hidup pemakai produk, media, dan atau jasa. Pengujian produk dapat memakai berbagai bentuk uji seperti penelitian identifikasi merek dan pilihan merek, penelitian makanan yang dapat diterima dan air layak minum, dan studi studi pengembangan produk. Studi tentang konsumen dalam keadaan alami timbul dari studi yang pernah dilakukan dalam psikologi ekologi.
Motif seseorang untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan, sangat bervariasi. Biasanya sulit untuk mengetahui motif yang sesungguhnya, ada berbagai motif membeli yang menurut seorang psikolog, Vance Packard, kebanyakan motif pembelian berkisar antara mencari kekayaan dan pangkat.
Di dalam kegiatan menjual membeli sering terjadi perbedaan persepsi. Untuk mengamalkan persepsi perlu dilakukan beberapa hal meliputi, tujuan pemberian informasi, tugas dalam penyampaian informasi, metode komunikasi, alat alat yang digunakan, cara cara penyampaian, informasi, wadah atau organisasi dan personil, lokasi dan tempat operasi, waktu dan lamanya pelaksanaan, penanganan hambatan yang mungkin timbul, sistem pengawasan dan pengendalian.
Tingkah laku konsumen banyak dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik seperti, jenis kelamin, usia,watak, status, sosial ekonomi, serta lokasi tempat tinggal
b. Perilaku Konsumen dalam sudut pandang psikologis.
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk segmen tersebut.
Studi tentang perilaku konsumen juga tidak terlepas pada masalah riset pemasaran. Riset pemasaran adalah salah satu perangkat dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang melakukan pengumpulan informasi tentang sikap, motivasi, keinginan, dan hal-hal lainnya tentang konsumen. Informasi ini digunakan sebagai dasar bagi pembentukan karakteristik dari segmen konsumen sehingga konsumen dapat dikelompokkan dan diidentifikasikan, dan dapat dibedakan dari segmen lainnya. Hal ini berkaitan erat dengan penerapan Ilmu Psikologi di dalam praktik sehari – harinya.
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi, bisa disimpulkan bahwa kepribadian bersifat individual dan unik. Walaupun demikian, pemasar tidak selalu malaksanakan pamasaran mikro dengan melihat setiap individu sebagai pribadi yang berlainan, sehingga produk harus customized. Ciri-ciri kepribadian menentukan bagaimana pemasar mempengaruhi konsumen sasarannya. Konsumen memiliki kecenderungan unruk menganimasi setiap produk yang mereka kenal, seakan produk itu mempunyai kepribadian tertentu atau cocok dengan kepribadian orang tertentu, bahkan juga diasosiasikan dengan gender.
Pemasar harus cukup jeli melihat kepribadian konsumen dan ciri-cirinya. Demikian uniknya, sehingga kepribadian justru sering menjadi dasar yang tepat untuk segmentasi produk yang memiliki fungsi dan kegunanaan yang dekat dengan ciri-ciri kepribadian. Dalam persaingan yang semakin ketat, ceruk-ceruk pasar dengan ciri-ciri kepribadian yang khas justru mendatangkan peluang yang menguntungkan. Lihat saja misalnya Dagadu, pelaku sukses dalam pasar kaos oblong. Siapa yang pada waktu itu pernah dan berani berpikir untuk memproduksi kaos oblong dengan komentar social yang menggigit seperti mereka? Mereka melihat ceruk anak-anak muda dengan ciri kepribadian yang inner directed, tetapi dalam berekspresi mereka dibatasi oleh lingkungan. Anak-anak muda ini termasuk dalam generation X yang karena kesibukan orang tuanya (yang baby boomers), mereka menjadi muak dengan segala ambisi materialistis (outer directed) daro orang tuanya. Mereka bisa berekspresi dengan memakai kaos dengan komentar-komentar khas Dagadu.
Perlu diingat bahwa pemasar tidak mempunyai waktu sekian banyak untuk memahami kepribadian setiap konsumen layaknya seorang psikolog yang akan memberikan terapi pada kliennya (segmentasi mikro), seperti yang sudah disampaikan dalam bahasan mengenai segmentasi. Pemasar cenderung bekerja pada asas kelompok (banyak orang) bukan individu, karena untuk berhasil produk harus dibeli dan digunakan oleh banyak orang. Pemasar memfokuskan diri pada penelitian yang mengidentifikasi trend (kecenderungan) yang luas yang mempengaruhi cara hidup, bekerja, dan cara konsumen menghabiskan waktunya. Trend tersebut diatas sering disebut dengan ‘Gaya Hidup’ yang akan diuraikan lebih lanjut pada bab berikutnya.
Kamis, 18 November 2010
PERILAKU KONSUMEN 1
PENDAHULUAN
Keyakinan (kepercayaan) dan evaluasi konsumen terhadap suatu produk membentuk sikap konsumen. Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku. Dalam memutuskan produk dan merek yang akan dibeli maka konsumen akan memilih produk dan merek yang dievaluasi secara paling menguntungkan, sehingga adanya sikap yang baik dan positif atas berbagai atribut produk yang ditawarkan oleh perusahaan, maka konsumen akan melakukan pembelian berulang terhadap produk tersebut.
PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
a. Faktor-faktor kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita akan membahas peranan yang dimainkan oleh kebudayaan, sub budaya, dan kelas sosial pembeli.
a. Faktor-Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi keluarga, status, dan peranan sosial.
b.Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
a. Faktor Psikologis
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
-Motivasi
-Persepsi
-Kepercayaan dan sikap
-Kebudayaan
-Sub budaya
-Kelas social
-Kelompok repersi
-Keluarga
-Peranan dan status
-Motivasi
Proses Pengambilan Keputusan.
Menurut tujuan pembeliannya, konsumen dapat dikelompokan menjadi konsumen akhir (individual) yaitu yang terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan kelompok lain adalah konsumen organisasional yang terdiri atas organisasi, pemakai industry, pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau kesejahteraan anggotanya.
Umumnya ada lima peranan yang terlibat, Kelima peranan tersebut meliputi :
1. Pemrakarsa (initiator) : orang yang pertama kali menyarankan ide untuk membeli suatu barang atau jasa.
2. Pembawa pengaruh (influencer) : orang yang memiliki pandangan atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Pengambilan keputusan (decider) : orang yang menentukan keputusan pembelian.
4. Pembeli (buyer) : orang yang melakukan pembelian secara nyata.
5. Pemakai (user) : orang yang mengkonsumsi dan menggunakan barang atau jasa yang dibeli.
Dilihat dari proses pengambilan keputusan, Proses keputusan pembelian sangat bervariasi. Ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Assel membagi dalam 2 dimensi yaitu tingkat pengambilan keputusan dan derajat keterlibatan saat membeli.
Pada dimensi pertama konsumen dibedakan berdasarkan tingkat pengambilan keputusan. Dimensi kedua konsumen dibedakan berdasarkan tingkat keterlibatan saat pemilihan suatu merk. Pada saat itu konsumen tidak jarang terlibat terlalu dalam, hal ini dapat terjadi karena :
1. Produk amat penting bagi konsumen sebab image pribadi dari konsumen terkait dengan produk.
2. Adanya keterkaitan secara terus menerus dengan konsumen.
3. Mengandung resiko yang cukup tinggi.
4. Pertimbangan emosional.
5. Pengaruh dari norma group.
Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting untuk di pahami pemasar. Dalam proses pengambilan keputusan ada tiga tahapan proses yang dilakukan yakni tahap pengakuan adanya kebutuhan (konsumen merasakan adanya kebutuhan), usaha pencarian informasi sebelum membeli dan penilaian terhadap alternative.
Kedua kekuatan eksternal tersebut akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Diantaranya adalah :
1. Mengenali kebutuhan
2. Mencari Informasi
3. Mengevaluasi alternative
4. Mengambil keputusan
5. Evaluasi Paskapembelian
Salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku konsumen juga akan diuraikan bagaimana cara pengukuran yang dapat dilakukan oleh pemasar.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pemahaman terhadap perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting karena akan membantu perusahaan dalam menciptakan nilai unggul dari produk atau jasa yang ditawarkan dan menyusun strategi pemasaran yang tepat, sehingga dapat memuaskan konsumen.
2. Perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakannya sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang dan jasa yang nantinya akan di konsumsi.
3. Mempelajari perilaku konsumen akan bermanfaat bagi konsumen agar menjadi konsumen yang bijak, dan bagi pemasar akan sangat bermanfaat dalam mengenali kebutuhan dan keinginan guna menyusun strategi pemasaran.
4. Perilaku konsumen merupakan fenomena yang kompleks dan multidimensional, karena itu akan menjadi lebih mudah memahaminya jika ditunjang oleh pengetahuan yang cukup dibidang lain, seperti psikiologi, sosiologi, antropologi, ekonomi yang dapat membantu menjelaskan kompleksitas perilaku individu dan kelompok dalam pembelian.
5. Proses pengambilan keputusan sebagai aktivitas penting dalam perilaku konsumen perlu dipahami untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat yang mampu mempengaruhi setiap tahapan proses pengambilan keputusan yang berlangsung.
Senin, 15 November 2010
Economy - Strategi Pemasaran
Minggu, 26 September 2010 - 08:31 wib
text TEXT SIZE :
Tung Desem. Dok: Tung Desem/dahsyat.com
ANDA mau membeli perusahaan dengan harga yang murah? Apa kira-kira jawaban Anda? Jika saya ditawari seperti itu akan saya jawab, produknya apa dulu?
Meskipun murah, namun kalau produknya sudah banyak ditinggalkan pasar bahkan sudah tidak diminati oleh konsumen, maka bisa jadi tidak ada yang mau dengan penawaran tersebut.
Sebagai contohnya, saya pernah ditawari perusahaan yang bergerak dalam bidang “pager”, suatu alat komunikasi pada tahun 1990-an yang hanya bisa menerima pesan singkat. Ketika itu banyak orang yang dengan bangga membawa-bawa “pager”, baik orang muda ataupun orang tua, baik mahasiswa hingga pengusaha.
Memang dahulu “pager” sempat laku di pasaran, namun sekarang Anda boleh cek teman, tetangga, atau kenalan Anda, apakah ada di antara mereka yang masih menggunakan “pager”?
Bahkan anak kecil pun kalau diberi “pager” mungkin sudah tidak mau karena dianggap tidak canggih dan kuno karena hanya bisa menerima pesan singkat (dan benar-benar singkat). Meskipun mungkin ada yang masih menggunakan “pager” namun tentunya jumlahnya sedikit (atau mungkin masih dipakai untuk keperluan-keperluan sangat tertentu saja).
Sebagai perbandingannya, sekarang dengan harga beberapa ratus ribu, bahkan ada yang hanya seratus ribuan, kita sudah bisa membeli telepon genggam yang bisa digunakan untuk berbagai fungsi, bukan hanya sekadar pesan singkat.
Mungkin Anda juga masih ingat floppy disk? Baik yang berukuran 3? inci ataupun yang ukuran besar delapan inci. Memang floppy disk merupakan salah satu produk yang laris, namun itu beberapa tahun yang lalu.
Kini floppy disk mulai ditinggalkan oleh konsumen. Orang mungkin sudah banyak yang lupa dan jarang menggunakan floppy disk, karena menggunakan USB flash drive atau tumb drive sebagai pengganti floppy disk untuk keperluan penyimpanan data.
Seperti kita ketahui, floppy disk yang dulu banyak dijual di pasaran hanya bisa menampung sekitar 1,44 megabyte (MB) dengan harga sekira Rp7.000 per unit. Sekarang, hanya dengan Rp50.000 kita sudah bisa mendapatkan tumb drive dengan kapasitas hingga 2 gigabyte (GB) yang artinya 2.000 MB atau setara dengan 1.388 kali kapasitas floppy disk.
Lagi pula, USB flash drive sangat praktis untuk dibawa ke mana pun kita pergi. Bayangkan saja, jika kita ingin menyimpan file dengan ukuran 2 GB, maka setidaknya kita harus membawa-bawa 1.388 floppy disk!
Oleh karena itu, perusahaan terbesar dunia pembuat floppy disk pun juga menyatakan akan menghentikan produksinya dalam jangka waktu dekat ini. Ini adalah suatu contoh bahwa kemajuan teknologi sangat berkembang pesat, demikian pula tuntutan pasar yang semakin berkembang pesat.
Maka sangat penting bagi kita untuk mengetahui perkembangan pasar dan tuntutan pasar yang ada. Karena jika tidak mampu mengikuti perkembangan yang ada, maka kita akan ditinggalkan para konsumen. Jika kita memiliki bisnis apapun, saran saya ikuti perkembangan pasar yang ada secara kontinu.
Bukan berarti kita harus mengubah-ubah produk atau jasa kita terus-menerus, namun setidaknya kita bisa mempersiapkan suatu inovasi yang lebih matang dan dahsyat untuk mengantisipasi, jika produk atau jasa kitanantinya mulai kurang diminati bahkan ditinggalkan oleh konsumen.
Namun, sebisa mungkin sebelum produk atau jasa kita ditinggalkan konsumen, mulailah untuk membuat berbagai ide atau inovasi yang memungkinkan kita tetap bisa bertahan bahkan senantiasa bertumbuh dalam jangka panjang.
Salah satu solusinya adalah kita harus memiliki data-data yang akurat antara lain tentang kondisi perkembangan permintaan pasar, data-data karakter konsumen serta kondisi strategi pemasaran kita.
Dengan demikian, kita bisa sedini mungkin membuat strategi efisiensi dan inovasi yang tetap menguntungkan konsumen (dan perusahaan) sehingga bisa diantisipasi, jika suatu saat harus terjadi tanda-tanda konsumen mulai meninggalkan produk atau jasa kita.
Jangan sampai kita harus ditinggalkan oleh mayoritas konsumen karena tidak mampu memberikan solusi, efisiensi atau inovasi yang lebih baik.
Maka secara teratur, antara lain buatlah memonitor perkembangan kondisi pasar yang ada, lakukan strategi pemasaran yang lebih solid dan terpadu. Supaya para konsumen kita tetap setia dengan produk atau jasa ataupun brand kita dalam jangka waktu yang lebih lama lagi.(*)
Economy - Strategi Pemasaran
Konsumen Anda Juga Bisa Kabur
Minggu, 17 Oktober 2010 - 10:31 wib
text TEXT SIZE :
Tung Desem Waringin Foto: Dahsyat.com
APAKAH anda menggunakan browser Internet Explorer (IE) dalam setiap aktivitas koneksi internet Anda ? Berapa lama Anda telah menggunakannya ?
Mungkin sebagian dari Anda hingga saat ini masih menggunakannya .Apakah anda pernah juga menggunakan browser yang lainnya, seperti Firefox atau Google Chrome ? IE memang merupakan salah satu browser yang sudah banyak dikenal orang sejak beberapa tahun lalu.
Namun, kini Firefox maupun Google Chrome juga mulai masuk untuk meramaikan persaingan browser. Ternyata, kedua browser tersebut juga mampu menarik banyak perhatian para pengguna internet di Indonesia. Bahkan, tidak sedikit orang yang dulu menggunakan IE, sekarang mulai mencoba-coba menggunakan browser yang lain.
Tidak sedikit pula yang akhirnya bukan hanya coba-coba lagi,namun telah menggunakan salah satu dari kedua browser tersebut untuk setiap kali mereka terhubung dengan internet. Dalam dunia marketing, memang bisa terjadi suatu pergeseran dalam dominasi pangsa pasar.
Oleh karena itu, dalam bentuk bisnis apa pun, meski kita sudah menjadi market leader, tetap diperlukan suatu strategi yang lebih dahsyat secara terus menerus sehingga bisa mencegah ”kaburnya” konsumen. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah konsumen kita kabur, atau setidaknya meminimalisasi hal tersebut. Di antaranya, senantiasa mengikuti perkembangan keinginan konsumen secara rutin dan lebih detil.
Menurut saya,mengetahui dan memiliki detail karakter atau keinginan target market dan konsumen kita merupakan hal yang sangat penting karena bisa dijadikan salah satu acuan bagaimana sebaiknya kita melakukan berbagai pengembangan yang sesuai dengan keinginan sebenarnya konsumen kita.
Bisa saja terjadi, kita bermaksud melakukan pengembangan untuk peningkatan kualitas produk/jasa kita,namun fakta di lapangan, konsumen malah merasa kurang bahkan tidak nyaman dengan perubahan yang kita lakukan.
Contohnya, ada suatu perusahaan yang ingin memperbaiki website-nya dengan menambah berbagai menu atau tampilan lain namun yang terjadi justru konsumen merasa tambahan-tambahan tersebut memperlambat mereka saat membuka website, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengakses menu-menu yang ada, atau bahkan menimbulkan crash yang tidak diinginkan.
Dalam hal ini, sangat penting untuk menjaga komunikasi yang lebih dekat dengan para konsumen sehingga kita bisa dengan lebih cepat mendapat umpan balik (feedback) dari konsumen atas perbaikan yang kita lakukan.
Dengan begitu, kita bisa terus melakukan perbaikan yang tentunya juga semakin menyenangkan dan mempermudah para konsumen. Selanjutnya, berikan lebih banyak kemudahan dibanding yang lainnya ( juga tentunya dibanding kompetitor). Baik itu kemudahan dalam pelayanan, kemudahan dalam transaksi, dan sebagainya.Hal ini penting, supaya semakin lama konsumen semakin merasa nyaman dengan produk/ jasa kita sehingga enggan untuk mencoba atau bahkan beralih ke produk/jasa yang lain.
Mengapa harus mencoba-coba yang lain? Bertahun-tahun lamanya hingga kini semua lancar-lancar saja, pelayanannya juga semakin bagus, penambahan fiturnya juga mempermudahsaya, fasilitas dan kualitasnya juga semakin bagus, hampir semuanya tidak ada masalah, sehingga tepat kiranya jika saya tetap menyukainya hingga kini. Itulah respons yang tentunya kita inginkan dari para konsumen kita.
Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan secara rutin memberikan penawaran-penawaran yang benar-benar menarik, terutama dibandingkan dengan penawaran yang diberikan oleh Kompetitor Anda.(silakan baca buku Marketing Revolution saya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat penawaran Anda menjadi sangat menarik bagi konsumen Anda) Berikutnya,selain memberikan pelayanan yang optimal, termasuk layanan purnajualnya yang memuaskan, berikan pula pengembangan kualitas produk dan jasa Anda yang sesuai dengan keinginan target market Anda.
Berikan garansi yang meyakinkan, sehingga jika ada konsumen yang tidak puas dengan produkatau jasa Anda, mereka masih bisa Anda berikan sesuatu penawaran yang lebih menarik sehingga tidak merasa kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil untuk memilih produk Anda. Antara lain, dengan garansi,”Ganti produk yang benar-benar baru–yang tentunya dengan kualitas yang sudah lebih ditingkatkan– dengan syarat-syarat yang dipermudah”.Intinya, jangan membuat konsumen Anda kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil. Yang tidak kalah penting, ketahui dengan lebih bijak apa saja yang sebenarnya masih menjadi kekurangan kita dibandingkan dengan kompetitor.
Selanjutnya, buat hal tersebut sebagai pekerjaan rumah untuk bisa mempelajari kelebihan kompetitor sebagai salah satu acuan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dengan lebih cepat dan lebih baik. Namun,jika memang konsumen telah melirik dan pindah ke kompetitor Anda, saran saya,jangan buru-buru ”patah hati”. Jika masih memungkinkan, berikan secara rutin penawaran yang sangat dahsyat kepada mereka (lewat sistem data base Anda ).
Bisa jadi mereka akan kembali lagi kepada produk/jasa Anda.Karena, bisa saja konsumen Anda baru sebatas coba-coba, belum benar-benar meninggalkan produk/jasa Anda.(*)
Economy - Strategi Pemasaran
Minggu, 17 Oktober 2010 - 10:31 wib
text TEXT SIZE :
Tung Desem Waringin Foto: Dahsyat.com
APAKAH anda menggunakan browser Internet Explorer (IE) dalam setiap aktivitas koneksi internet Anda ? Berapa lama Anda telah menggunakannya ?
Mungkin sebagian dari Anda hingga saat ini masih menggunakannya .Apakah anda pernah juga menggunakan browser yang lainnya, seperti Firefox atau Google Chrome ? IE memang merupakan salah satu browser yang sudah banyak dikenal orang sejak beberapa tahun lalu.
Namun, kini Firefox maupun Google Chrome juga mulai masuk untuk meramaikan persaingan browser. Ternyata, kedua browser tersebut juga mampu menarik banyak perhatian para pengguna internet di Indonesia. Bahkan, tidak sedikit orang yang dulu menggunakan IE, sekarang mulai mencoba-coba menggunakan browser yang lain.
Tidak sedikit pula yang akhirnya bukan hanya coba-coba lagi,namun telah menggunakan salah satu dari kedua browser tersebut untuk setiap kali mereka terhubung dengan internet. Dalam dunia marketing, memang bisa terjadi suatu pergeseran dalam dominasi pangsa pasar.
Oleh karena itu, dalam bentuk bisnis apa pun, meski kita sudah menjadi market leader, tetap diperlukan suatu strategi yang lebih dahsyat secara terus menerus sehingga bisa mencegah ”kaburnya” konsumen. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah konsumen kita kabur, atau setidaknya meminimalisasi hal tersebut. Di antaranya, senantiasa mengikuti perkembangan keinginan konsumen secara rutin dan lebih detil.
Menurut saya,mengetahui dan memiliki detail karakter atau keinginan target market dan konsumen kita merupakan hal yang sangat penting karena bisa dijadikan salah satu acuan bagaimana sebaiknya kita melakukan berbagai pengembangan yang sesuai dengan keinginan sebenarnya konsumen kita.
Bisa saja terjadi, kita bermaksud melakukan pengembangan untuk peningkatan kualitas produk/jasa kita,namun fakta di lapangan, konsumen malah merasa kurang bahkan tidak nyaman dengan perubahan yang kita lakukan.
Contohnya, ada suatu perusahaan yang ingin memperbaiki website-nya dengan menambah berbagai menu atau tampilan lain namun yang terjadi justru konsumen merasa tambahan-tambahan tersebut memperlambat mereka saat membuka website, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengakses menu-menu yang ada, atau bahkan menimbulkan crash yang tidak diinginkan.
Dalam hal ini, sangat penting untuk menjaga komunikasi yang lebih dekat dengan para konsumen sehingga kita bisa dengan lebih cepat mendapat umpan balik (feedback) dari konsumen atas perbaikan yang kita lakukan.
Dengan begitu, kita bisa terus melakukan perbaikan yang tentunya juga semakin menyenangkan dan mempermudah para konsumen. Selanjutnya, berikan lebih banyak kemudahan dibanding yang lainnya ( juga tentunya dibanding kompetitor). Baik itu kemudahan dalam pelayanan, kemudahan dalam transaksi, dan sebagainya.Hal ini penting, supaya semakin lama konsumen semakin merasa nyaman dengan produk/ jasa kita sehingga enggan untuk mencoba atau bahkan beralih ke produk/jasa yang lain.
Mengapa harus mencoba-coba yang lain? Bertahun-tahun lamanya hingga kini semua lancar-lancar saja, pelayanannya juga semakin bagus, penambahan fiturnya juga mempermudahsaya, fasilitas dan kualitasnya juga semakin bagus, hampir semuanya tidak ada masalah, sehingga tepat kiranya jika saya tetap menyukainya hingga kini. Itulah respons yang tentunya kita inginkan dari para konsumen kita.
Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan secara rutin memberikan penawaran-penawaran yang benar-benar menarik, terutama dibandingkan dengan penawaran yang diberikan oleh Kompetitor Anda.(silakan baca buku Marketing Revolution saya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat penawaran Anda menjadi sangat menarik bagi konsumen Anda) Berikutnya,selain memberikan pelayanan yang optimal, termasuk layanan purnajualnya yang memuaskan, berikan pula pengembangan kualitas produk dan jasa Anda yang sesuai dengan keinginan target market Anda.
Berikan garansi yang meyakinkan, sehingga jika ada konsumen yang tidak puas dengan produkatau jasa Anda, mereka masih bisa Anda berikan sesuatu penawaran yang lebih menarik sehingga tidak merasa kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil untuk memilih produk Anda. Antara lain, dengan garansi,”Ganti produk yang benar-benar baru–yang tentunya dengan kualitas yang sudah lebih ditingkatkan– dengan syarat-syarat yang dipermudah”.Intinya, jangan membuat konsumen Anda kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil. Yang tidak kalah penting, ketahui dengan lebih bijak apa saja yang sebenarnya masih menjadi kekurangan kita dibandingkan dengan kompetitor.
Selanjutnya, buat hal tersebut sebagai pekerjaan rumah untuk bisa mempelajari kelebihan kompetitor sebagai salah satu acuan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dengan lebih cepat dan lebih baik. Namun,jika memang konsumen telah melirik dan pindah ke kompetitor Anda, saran saya,jangan buru-buru ”patah hati”. Jika masih memungkinkan, berikan secara rutin penawaran yang sangat dahsyat kepada mereka (lewat sistem data base Anda ).
Bisa jadi mereka akan kembali lagi kepada produk/jasa Anda.Karena, bisa saja konsumen Anda baru sebatas coba-coba, belum benar-benar meninggalkan produk/jasa Anda.(*)
Economy - Strategi Pemasaran
Konsumen Anda Juga Bisa Kabur
Minggu, 17 Oktober 2010 - 10:31 wib
text TEXT SIZE :
Tung Desem Waringin Foto: Dahsyat.com
APAKAH anda menggunakan browser Internet Explorer (IE) dalam setiap aktivitas koneksi internet Anda ? Berapa lama Anda telah menggunakannya ?
Mungkin sebagian dari Anda hingga saat ini masih menggunakannya .Apakah anda pernah juga menggunakan browser yang lainnya, seperti Firefox atau Google Chrome ? IE memang merupakan salah satu browser yang sudah banyak dikenal orang sejak beberapa tahun lalu.
Namun, kini Firefox maupun Google Chrome juga mulai masuk untuk meramaikan persaingan browser. Ternyata, kedua browser tersebut juga mampu menarik banyak perhatian para pengguna internet di Indonesia. Bahkan, tidak sedikit orang yang dulu menggunakan IE, sekarang mulai mencoba-coba menggunakan browser yang lain.
Tidak sedikit pula yang akhirnya bukan hanya coba-coba lagi,namun telah menggunakan salah satu dari kedua browser tersebut untuk setiap kali mereka terhubung dengan internet. Dalam dunia marketing, memang bisa terjadi suatu pergeseran dalam dominasi pangsa pasar.
Oleh karena itu, dalam bentuk bisnis apa pun, meski kita sudah menjadi market leader, tetap diperlukan suatu strategi yang lebih dahsyat secara terus menerus sehingga bisa mencegah ”kaburnya” konsumen. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah konsumen kita kabur, atau setidaknya meminimalisasi hal tersebut. Di antaranya, senantiasa mengikuti perkembangan keinginan konsumen secara rutin dan lebih detil.
Menurut saya,mengetahui dan memiliki detail karakter atau keinginan target market dan konsumen kita merupakan hal yang sangat penting karena bisa dijadikan salah satu acuan bagaimana sebaiknya kita melakukan berbagai pengembangan yang sesuai dengan keinginan sebenarnya konsumen kita.
Bisa saja terjadi, kita bermaksud melakukan pengembangan untuk peningkatan kualitas produk/jasa kita,namun fakta di lapangan, konsumen malah merasa kurang bahkan tidak nyaman dengan perubahan yang kita lakukan.
Contohnya, ada suatu perusahaan yang ingin memperbaiki website-nya dengan menambah berbagai menu atau tampilan lain namun yang terjadi justru konsumen merasa tambahan-tambahan tersebut memperlambat mereka saat membuka website, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengakses menu-menu yang ada, atau bahkan menimbulkan crash yang tidak diinginkan.
Dalam hal ini, sangat penting untuk menjaga komunikasi yang lebih dekat dengan para konsumen sehingga kita bisa dengan lebih cepat mendapat umpan balik (feedback) dari konsumen atas perbaikan yang kita lakukan.
Dengan begitu, kita bisa terus melakukan perbaikan yang tentunya juga semakin menyenangkan dan mempermudah para konsumen. Selanjutnya, berikan lebih banyak kemudahan dibanding yang lainnya ( juga tentunya dibanding kompetitor). Baik itu kemudahan dalam pelayanan, kemudahan dalam transaksi, dan sebagainya.Hal ini penting, supaya semakin lama konsumen semakin merasa nyaman dengan produk/ jasa kita sehingga enggan untuk mencoba atau bahkan beralih ke produk/jasa yang lain.
Mengapa harus mencoba-coba yang lain? Bertahun-tahun lamanya hingga kini semua lancar-lancar saja, pelayanannya juga semakin bagus, penambahan fiturnya juga mempermudahsaya, fasilitas dan kualitasnya juga semakin bagus, hampir semuanya tidak ada masalah, sehingga tepat kiranya jika saya tetap menyukainya hingga kini. Itulah respons yang tentunya kita inginkan dari para konsumen kita.
Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan secara rutin memberikan penawaran-penawaran yang benar-benar menarik, terutama dibandingkan dengan penawaran yang diberikan oleh Kompetitor Anda.(silakan baca buku Marketing Revolution saya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat penawaran Anda menjadi sangat menarik bagi konsumen Anda) Berikutnya,selain memberikan pelayanan yang optimal, termasuk layanan purnajualnya yang memuaskan, berikan pula pengembangan kualitas produk dan jasa Anda yang sesuai dengan keinginan target market Anda.
Berikan garansi yang meyakinkan, sehingga jika ada konsumen yang tidak puas dengan produkatau jasa Anda, mereka masih bisa Anda berikan sesuatu penawaran yang lebih menarik sehingga tidak merasa kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil untuk memilih produk Anda. Antara lain, dengan garansi,”Ganti produk yang benar-benar baru–yang tentunya dengan kualitas yang sudah lebih ditingkatkan– dengan syarat-syarat yang dipermudah”.Intinya, jangan membuat konsumen Anda kecewa dengan keputusan yang telah mereka ambil. Yang tidak kalah penting, ketahui dengan lebih bijak apa saja yang sebenarnya masih menjadi kekurangan kita dibandingkan dengan kompetitor.
Selanjutnya, buat hal tersebut sebagai pekerjaan rumah untuk bisa mempelajari kelebihan kompetitor sebagai salah satu acuan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dengan lebih cepat dan lebih baik. Namun,jika memang konsumen telah melirik dan pindah ke kompetitor Anda, saran saya,jangan buru-buru ”patah hati”. Jika masih memungkinkan, berikan secara rutin penawaran yang sangat dahsyat kepada mereka (lewat sistem data base Anda ).
Bisa jadi mereka akan kembali lagi kepada produk/jasa Anda.Karena, bisa saja konsumen Anda baru sebatas coba-coba, belum benar-benar meninggalkan produk/jasa Anda.(*)
Selasa, 28 September 2010
JURNAL KESEHATAN
kelas : 3EA12
NPM : 11208365
jurnal 1
HUBUNGAN POLA PERAWATAN PADA ANAK UBERKULOSIS
PARU PRIMER DENGAN LAMA PENYEMBUHAN PADA ANAK
USIA 1-6 TAHUN DI DESA CIBUNTU CIBITUNG BEKASI 2007
Oleh : Yomah Yuliana
ABSTRAK
Background: Pola perawatan orang tua terhadap anak TB Paru primer dapat
mendukung masa penyembuhan pasien, yang meliputi: lingkungan
perumahan,pemantauan pengobatan, pemenuhan kebutuhan nutrisi,
pemenuhan istirahat, perawatan masalah khusus pada gangguan pernafasan
dan pemenuhan rasa nyaman (Ngatsiyah, 2003). Menurut Bahar 2001,
pengobatan pasien TB dalam jangka waktu yang panjang dan telah melebihi
masa penyembuhan yang semestinya (6-9 bulan) akan memerlukan biaya
yang lebih banyak, dengan ditemukannya rifampisin terjadi
semacam”minirevolusi” dalam kemo terapi terhadap tuberculosis, karena
jangka waktu pengobatan dapat dipersingkat menjadi 6-9 bulan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara pola perawatan pada
anak TB Paru primer dengan lama penyembuhan pada anak usia 1-6 tahun di
desa Cibuntu, Cibitung, Bekasi.
Methods: Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat
deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Penelitian ini
dilakukan di desa Cibuntu, Cibitung, Bekasi. Teknik pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik sampel jenuh dengan jumlah responden
sebanyak 30 orang yang terdiri dari ibu-ibu yang anaknya menderita TB Paru
primerdan berusia 1-6 tahun. Pengambilan data dilakukan antara bulan
Agustus sampai September 2007 dengan menggunakan kuesioner dan data
dari identitas penderita. Analisa data dengan menggunakan koefsien biserial.
Result: Hasil hipotesis diperoleh koefisien korelasi sebesar r= 0,898 dengan
taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukkan hubungan antara pola perawatan
pada anak TB Paru primer dengan lama penyemuhan usia 1-6 tahun.
Kesimpulan: Semakin baik pola perawatan ibu pada anak TB Paru primer
maka semakin cepat proses penyembuhannya.
Kata kunci: Pola perawatan, lama penyembuhan, anak usia 1-6 tahun.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan
nasional dan keduanya saling terkait. Tujuan pembangunan kesehatan
adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat masyarakat yang optimal tanpa membedakan status sosial. Upaya
tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah Republik Indonesia yang di
kenal dengan “Indonesia Sehat 2010”, yang pada intinya menekankan peran
serta aktif masyarakat untuk memelihara kesehatan secara mandiri (Dep Kes
RI, 2000).
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang telah lama dikenal.
Penyakit ini menjadi masalah yang cukup besar bagi kesehatan masyarakat
terutama di negara yang sedang berkembang. Tuberculosis merupakan
penyebab utama kematian diantara berbagai infeksi yang dilaporkan.
Penyakit ini sangat menular dan menyerang semua umur.
Indonesia diantara tiga juta penduduk yang suspek tuberkulosis,
220.000 dengan sputum BTA positif atau 2,4 per seribu penduduk. Menurut
Amin (1999), tuberkulosis merupakan penyakit nomer satu dan merupakan
penyebab kematian nomer tiga.
Tujuan jangka panjang yaitu menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian dengan cara memutuskan rantai penularan. Sementara tujuan
jangka pendeknya adalah tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari
semua penderita baru yang ditemukan serta tercapainya cakupan penemuan
penderita secara bertahap sehingga pada tahun 2005 dapat mencapai 70%
(Dep Kes RI, 2001).
Untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkan target program adalah
angka konversi pada akhir pengobatan tahap intensif minimal 80%, angka
kesembuhan minimal 85% dari kasus baru. Selain itu penyediaan OAT
diberikan secara cuma-cuma dan dijamin ketersediaanya (Dep kes RI, 2001).
Lebih dari 100 tahun tuberkulosis masih merupakan sebuah masalah
kesehatan masyarakat di berbagai penjuru dunia, tetapi kini tuberculosis
dianggap sebagai suatu penyakit yang sudah dapat dicegah dan diobati
namun tetap memerlukan perhatian masyarakat (Smeltzer, 2001). Meskipun
obat – obatan dan vaksin untuk penyakit tuberculosis sudah lama ditemukan,
namun penyakit yang dikenal sejak ratusan tahun ini belum dapat
dimusnahkan.
Tuberkulosis primer disebut juga penyakit tuberkulosis pada bayi dan
anak serta merupakan penyakit sistemik, juga penyakit menular yang
disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosa tipe humanus ( jarang oleh
tipe Mycobacterium bovines ). Mycobacterium tuberculosa masuk melalui
saluran nafas (droplet infection) sampai alveoli terjadilah infeksi primer. Lesi
di dalam paru dapat terjadi dimanapun terutama di perifer dekat pleura. Lebih
banyak terjadi di bagian bawah paru dibandingkan dengan bagian atas.
Pembesaran kelenjar regional lebih banyak terdapat pada anak dan
penyembuhan terutama kearah kalsifikasi serta penyebaran hematogen lebih
banyak terjadi pada bayi dan anak kecil (Ngastiyah, 2003).
Tuberculosis primer cenderung sembuh sendiri, akan tetapi sebagian
besar menyebar lebih lanjut dan dapat menimbulkan komplikasi. Juga dapat
meluas kedalam jaringan paru sendiri. Basil tuberculosis dapat masuk
langsung ke dalam aliran darah atau melalui kelenjar getah bening. Didalam
aliran darah basil dapat mati atau dapat pula berkembang terus, hal ini
tergantung pada keadaan pasien serta virulensi kuman. Melalui aliran darah
basil dapat mencapai alat tubuh lain seperti selaput otak, tulang, hati, ginjal,
dan lainnya.
Menurut Kusmardhani (1995), tuberkulosis pada anak berhubungan
erat dengan gangguan nutrisi yang mengandung gizi yang akan
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Komplikasi yang merupakan
penyebaran patogen pada tuberkulosis anak dapat terjadi di tulang, kelenjar
getah bening dan penyebaran dapat menyebabkan tuberkulosis milier dan
meningitis tuberkulosis yang mengenai selaput otak sehingga terjadi keadaan
morbiditas dan mortalitas yang besar terutama pada bayi dan anak kecil
(Braunwald, 2000). Selain itu juga akan timbul resistensi kuman
mycobacterium tuberculosa terhadap beberapa obat anti tuberculosis (OAT)
sebagai akibat dari pengobatan yang tidak tuntas (Depkes RI, 2000).
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum : Diketahui hubungan pola perawatan pada anak TB
primer dengan lama penyembuhan pada anak usia 1-6 tahun di Desa Cibuntu
Cibitung Bekasi tahun 2007. Sedangakn tujuan Khususnya adalah : Pertama,
diketahuinya pola perawatan pada anak TB primer di Desa Cibuntu Cibitung
Bekasi. Kedua, diketahuinya lama penyembuhan TB primer pada anak usia 1-
6 tahun di Desa Cibuntu Cibitung Bekasi.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian
Metode analisa penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif,
dengan suatu pendekatan retrospektif, pada anak tpenderita TB paru primer,
tetapi aspek yang diteliti adalah pola perawatan dengan lama penyembuhan.
Populasi dan sampel penelitian
Populasi adalah keseluruhan kelompok, individu atau objek yang di
minati oleh peneliti (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh anak yang Menderita tuberkulosis paru yang minimal telah
menjalankan pengobatan 6-9 bulan berdomisili di Desa Cibuntu Cibitung
Bekasi. Yang berjumlah sebanyak 30 orang.
Sampel adalah suatu bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karateristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul A, 2003). Sampel
dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh yaitu semua ibu-ibu yang
anaknya menderita tuberkulosis paru primer yang berusia 1-6 tahun sebanyak
30 orang yang ditemukan dan telah menjalani pengobatan minimal 6-9 bulan
di Desa Cibuntu Cibitung Bekasi.
Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan selama tanggal 3 Agustus – 29 September 2007
yang dilakukan di Desa Cibuntu, Cibitung Bekasi.
Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data sedangkan sumber data sekunder adalah
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalanya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan data primer dan sekunder. Data Primer diperoleh melalui
penyebaran angket dengan menggunakan kuesioner, sedangkan Data
sekunder diperoleh dari kartu identitas yang ada pada pasien.
Instrumen penelitian
Untuk mendapatkan data yang relevan, maka dalam penelitian ini
peneliti menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup dimana setiap
responden hanya memilih jawaban yang telah disiapakan oleh peneliti.
Pertama, instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel
independent “pola perawatan ibu pada anak TB primer” dengan
menggunakan skala nominal dengan ketentuan rendah (0-6), sedang (7-13),
baik (14-20). Untuk mengetahui pola perawatan ibu pada anak TB primer
peneliti menggunakan bentuk pertanyaan tertutup dengan ketentuan jawaban
“ya” dan “ tidak” dan diberi skor 1 jika jawaban YA dan 0 jika jawaban TIDAK.
kemudian hasil pengukurannya digolongkan dalam katagori rendah, sedang,
dan baik (Arikunto, 2006). Kedua, untuk mengukur variabel dependent “lama
perawatan anak usia 1-6 tahun” dengan menggunakan skala interval dengan
ketentuan sembuh cepat 6-9 bulan, sembuh sedang 10-12 bulan, sembuh
lambat >12 bulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian
a. Karesteristik Responden Penelitian
1) Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan.
Berdasarkan tabel 3 yang ada di atas dapat kita lihat
bahwasannya karakteristi responden berdasarkan tingkat
pendidikan terbanyak adalah SLTA yaitu 11 responden
(36,67%) orang, sedangkan untuk tingkat pendidikan terbanyak
kedua adalah SD yaitu 8 responden (26,67%), kemudian
responden yang tingkat pendidikannya SLTP ada 6 responden
(20%), sedangkan responden yang tingkat pendidikannya PT
(Perguruan Tinggi) yaitu 5 responden (16,66%).
2) Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu
Berdasarkan tabel 4 yang ada di atas dapat kita lihat
bahwasannya karakteristi responden berdasarkan Pekerjaan Ibu
terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu 15 responden
(50%), sedangkan yang terendah adalah PNS yaitu 2
responden (6,67%).
3) Distribusi Responden Berdasarkan Usia Anak
Berdasarkan tabel 5 yang ada di atas dapat kita lihat
bahwasannya karakteristi responden berdasarkan Usia Anak
terbanyak adalah anak usia 3-4 tahun yaitu 11 responden
(36,67%), kemudian yang terendah yaitu usia 5-6 tahun
sebanyak 9 responden (30%).
4) Distribusi Responden Berdasarkan Pola Perawatan
Sumber Data: Data Primer 2007
Berdasarkan tabel 6 yang ada di atas dapat kita lihat
bahwasannya karakteristi responden berdasarkan pola
perawatan terbanyak adalah 18 responden (60%), sedangkan
untuk pola perawatan terbanyak kedua yaitu 12 responden
(40%).
5) Distribusi Responden Berdasarkan Lama Penyembuhan
Berdasarkan tabel 7 yang ada di atas dapat kita lihat
bahwasannya karakteristi responden berdasarkan lama
penyembuhan terbanyak adalah anak sembuh sedang 10-12
bulan yaitu 13 responden (43,33%), kemudian yang terendah
yaitu responden sembuh lambat >12 bulan sebanyak 8
responden (26,67%).
6) Tabulasi Silang Pola Perawatan dengan Lama Penyembuhan
Berdasarkan tabel 8 yang ada di atas dapat kita lihat dari
30 responden untuk pola perawatan mayoritas berpola
perawatan baik sebanyak 18 responden (60 %)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, sebagian
besar pola perawatan menunjukkan 18 responden (60%) berpola perawatan
baik, 12 responden (40%) berpola perawatan sedang. Kedua, sebagian besar
responden sebanyak 13 anak (43,33%) sembuh sedang 10-12 bulan. Ketiga,
Ada hubungan antara pola perawatan dengan lama penyembuhan pada anak
TB Paru primer dengan usia 1-6 tahun, hal ini berarti semakin baik pola
perawatan ibu maka semakin cepat proses waktu penyembuhan anak TB
Paru primer usia 1-6 tahun. Hasil uji korelasi Product Moment r hitung= 0,898
dengan taraf signifikan 0,05
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaf, and Mukty, A. 1999, Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga
University Press
Amin, S 2007. Jurnal Teknologi Kesehatan, vol 1 No. 2. Poltekes
Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta
Bahar, Asril., 2001 Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi Ketiga, Balai Penerbit
FK UI, Jakarta
DepKes RI, 2001, Pedoman Pemberantasan Tuberkolusis Paru, cet- 5, Ditjen
PPM & PLP Depkes,
Kusnarto, 1995, Faktor-Faktor Penatalaksanaan Penderita Tuberkolusis Paru
Dan Hasil Pengobatan, Thesis Program Pasca Sarjana, Fetp_ Ugm,
Yogyakarta
Ngatsiyah, 2003, Perawatan Anak Sakit, Cet. I EGC, Jakarta
Notoatmojo, S. 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Riwidikdo, H. 2006, Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data
Dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS), Yogyakarta
Mitra Cendikia Press
Riswah, M, 2007, Mencegah Tuberkolusis, Jurnal Kesehatan Masyarakat vol
1 Number 2 pp 23-25 Surabaya
Sachrin Rosa M. Et.All Alih Bahasa : Maulany. 1999, Prinsip Keperawatan
Pediatrik, Edisi 13 EGC Jakarta
jurnal 2
Hubungan Kondisi Rumah Dengan Penyakit TBC Paru Di Wilayah Kerja
Puskesmas Karangmojo II Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2003 – 2006
Oleh : *1Hariza Adnani dan ** Asih Mahastuti
ABSTRAK
Latar Belakang: Di Indonesia, ada 400 orang meninggal dalam sehari-hari karena Tuberkulosis Paru,
sehingga penanganan masalah Tuberkulosis Paru memerlukan perhatian serius. Kondisi rumah di
Puskesmas Karangmojo II adalah 93% sehat. Sehat rumah memiliki efek pada penyembuhan
dan kekambuhan penyakit TBC Paru. Berdasarkan data dari P2TB DIY, ada 76, 71%
kambuh kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi rumah dan rumah
komponen risiko faktor penutup atap, lantai, dinding, ventilasi, pencahayaan, jendela, penghuni
kepadatan, dan lubang asap dapur dengan penyakit TBC Paru di Puskesmas Karangmojo II
Gunung Kidul Kabupaten tahun 2003-2006 tahun.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan studi kasus kontrol, hasilnya akan
dianalisis secara deskriptif analitik. Sampel penelitian ini adalah 88 rumah. Kasus
penelitian ini adalah pasien yang mendapat Tuberkulosis Paru dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 yang
berkedudukan di Puskesmas Karangmojo II 44 rumah. Di sisi lain, pasien yang
tidak mendapatkan Tuberkulosis Paru dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 yang berkedudukan di Puskesmas
Karangmojo II adalah 44 rumah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 10.0 for window
dengan uji chi-quare dan derajat makna 95% atau,, a = 0 05 rekening Odds Ratio 95% CI.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kondisi rumah dengan Lung
Tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Karangmojo II provinsi Gunung Kidul sub-tahun 2003 -
Tahun 2006. Faktor tingkat rumah komponen risiko atap (OR: 5,27, 95% CI:
1,85
Puskesmas Karangmojo II Gunung Kidul sub-provinsi di tahun 2003-2006.
Kata kunci: Kondisi rumah, Tuberkulosis Paru
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. (UU No. 23 th. 1992). Menurut
HL. Blum (Azwar, 1996) derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah faktor lingkungan.
Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik, kimia dan biologik di dalam
rumah di lingkungan rumah dan perumahan sehingga memungkinkan
penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal
(Dinas Perumahan DKI, 2006). Di Indonesia 400 orang meninggal setiap hari
karena TBC Paru, sehingga penanganan masalah TBC Paru perlu mendapat
perhatian serius. Hal ini berhubungan dengan fakta bahwa incident penyakit
ini lebih tinggi pada rumah tangga miskin. Perhitungan dampak ekonomi
akibat penyakit TBC Paru meliputi 2 hal, yaitu hilangnya waktu produktif
karena sakit dan hilangnya waktu produktif karena mati (Bakri, 2006). Dengan
demikian, masalah penyakit TBC Paru secara potensial akan menyebabkan
terjadinya kemiskinan dan sekaligus memperdalam tingkat kemiskinan.
(Pikas, 2006)
Berdasarkan survei pendahuluan yang telah penulis lakukan pada 14
rumah penderita TBC Paru di wilayah Puskesmas Karangmojo II tahun 2006
diketahui bahwa 13 rumah (93%) kondisinya tidak sehat. Kelompok
komponen rumah yang perlu mendapat perhatian adalah jendela kamar tidur,
jendela ruang keluarga, ventilasi, dan pencahayaan. Sebanyak 100%
menyatakan bahwa yang berpengaruh terhadap kesembuhan penyakit TBC
Paru hanya minum obat secara teratur, dan kondisi rumah yang sehat tidak
cukup penting mendukung kesembuhan mereka. Berdasarkan Latar Belakang
Masalah tersebut penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul
“Hubungan Kondisi Rumah Dengan Penyakit TBC Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Karangmojo II Kabupaten Gunungkidul Tahun 2003-2006”,
dengan perumusan masalah adalah: “Apakah ada hubungan kondisi rumah
dengan penyakit TBC Paru di wilayah kerja Puskesmas Karangmojo II
Kabupaten Gunungkidul tahun 2003-2006?”.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya Hubungan Kondisi
Rumah dengan Penyakit TBC Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmojo
II Kabupaten Gunungkidul Tahun 2003-2006. Sedangkan tujuan khususnya
adalah : Pertama, diketahuinya besar Risiko Langit-langit Rumah dengan
Penyakit TBC Paru. Kedua, diketahuinya besar Risiko Dinding Rumah
dengan Penyakit TBC Paru. Ketiga, diketahuinya besar Risiko Lantai Rumah
dengan Penyakit TBC Paru. Keempat, diketahuinya besar Risiko Jendela
Kamar Tidur dengan Penyakit TBC Paru.Kelima, diketahuinya besar Risiko
Jendela Ruang Keluarga dengan Penyakit TBC Paru. Keenam, diketahuinya
besar Risiko Ventilasi dengan Penyakit TBC Paru. Ketujuh, diketahuinya
besar Risiko Lobang Asap Dapur dengan Penyakit TBC Paru. Kedelapan,
diketahuinya besar Risiko Pencahayaan dengan Penyakit TBC Paru.
Kesembilan, diketahuinya besar Risiko Kepadatan Penghuni dengan Penyakit
TBC Paru.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional mengunakan case
control study (penelitian kasus pembanding), yang hasilnya akan dianalisa
secara deskriptif dan analitik.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah penderita TBC Paru
dari tahun 2003 sampai dengan 2006 yang berdomisili di wilayah kerja
Puskesmas Karangmojo II sebanyak 88 buah. Besarnya sampel kasus dalam
penelitian ini adalah total populasi kasus yang ada yaitu 44 rumah penderita
TBC Paru. Kontrol dalam penelitian ini adalah rumah tetangga penderita TBC
Paru yang tidak menderita TBC Paru, dari tahun 2003 sampai dengan 2006
dan berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Karangmojo II sebanyak 44
buah.
Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner A dalam penelitian ini terdiri
dari 9 item yang meliputi langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur,
jendela ruang keluarga, ventilasi, lobang asap dapur, pencahayaan,
kepadatan penghuni. Kuesioner B dalam penelitian ini terdiri dari 4
pertanyaan, yang meliputi anggota keluarga yang tertular penyakit TBC Paru,
pengetahuan tentang rumah sehat, pengetahuan tentang minum obat TBC
Paru, penyuluhan penyakit TBC Paru.
Cara Pengumpulan Data
Data Primer diperoleh dengan melakukan wawancara menggunakan
kuesioner terstruktur dengan responden yang menjadi subjek penelitian baik
terhadap kelompok kasus maupun kontrol. Sedangkan data sekunder berisi
tentang identitas kasus, diperoleh dari dokumen petugas Surveilans
Puskesmas Karangmojo II meliputi nama, umur, diagnosis, alamat tempat
tinggal.
Metode Analisa Data
Analisa dan penyajian data dengan beberapa cara yaitu : pertama, analisa
deskripsi dari variabel penelitian, untuk memberikan gambaran distribusi
frekuensi kasus berdasarkan variabel waktu, tempat dan orang. Penyajian
data dilakukan dalam bentuk narasi dan tabel. Kedua, analisa bivariat dengan
uji chi-quare dilakukan untuk mengetahui hubungan kondisi rumah pada
kelompok kasus dan kelompok pembanding, dengan derajat kemaknaan 95%
atau α = 0,05. Analisa data dengan menghitung nilai Odds Ratio untuk
mengetahui besarnya risiko masing – masing komponen rumah dengan
penyakit TBC Paru di wilayah kerja Puskesmas Karangmojo II, Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2003-2006.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisa bivariat hubungan kondisi rumah dengan
penyakit TBC menunjukkan, bahwa sebagian besar responden rumahnya
tidak sehat yaitu 66 rumah (75%). Pada kelompok kasus sebanyak 40
rumah (91%) dan pada kelompok pembanding 26 rumah (59%). Dari analisa
tabulasi silang diperoleh odds ratio sebesar 6,92 ( 95% CI 2,105-22,771),
dengan hasil OR tersebut dapat diinterpretasikan bahwa risiko untuk
menderita TBC Paru 6 -7 kali lebih tinggi pada penduduk yang tinggal pada
rumah yang kondisinya tidak sehat.
Berdasarkan langit-langit rumah responden, sebagian besar tidak
memenuhi syarat yaitu 65 rumah (73,9%). Pada kelompok kasus sebanyak
40 rumah (91%) dan pada kelompok pembanding 25 rumah (56,8%). Dari
analisa tabulasi silang diperoleh odds ratio sebesar 5,27 ( 95%CI : 1,85-
15,01), dengan hasil OR tersebut dapat diinterpretasikan bahwa risiko untuk
menderita TBC Paru 5 kali lebih tinggi pada penduduk yang tinggal pada
rumah yang langit – langit rumahnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Berdasarkan dinding rumah responden, sebagian besar dindingnya
tidak memenuhi syarat yaitu 68 rumah (77,3%), pada kelompok kasus
sebanyak 40 rumah (91%) dan pada kelompok pembanding 28 rumah
(56,8%). Dari analisa tabulasi silang diperoleh odds ratio sebesar 6,95 (
95%CI 2,54 - 18,98) dengan hasil OR tersebut dapat diinterpretasikan bahwa
risiko untuk menderita TBC Paru 6 -7 kali lebih tinggi pada penduduk yang
tinggal pada rumah yang dinding rumahnya tidak memenuhi syarat
kesehatan.
Berdasarkan lantai rumahnya, sebagian besar responden lantai
rumahnya tidak memenuhi syarat yaitu 72 rumah (81,8%), pada kelompok
kasus sebanyak 40 rumah (91%) dan pada kelompok pembanding 32 rumah
(72,7%). Dari analisa tabulasi silang diperoleh odds ratio sebesar 3,75 (95%
CI :1,10-12,74) dengan hasil OR tersebut dapat diinterpretasikan bahwa risiko
untuk menderita TBC Paru 3 – 4 kali lebih tinggi pada penduduk yang tinggal
pada rumah yang lantainya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Berdasarkan jendela kamar tidur responden menunjukkan bahwa
sebagian besar jendela kamar tidur rumahnya tidak ada yaitu 66 rumah
(75%), pada kelompok kasus sebanyak 40 rumah (91%) dan pada
kelompok pembanding 26 rumah (59%). Dari analisa tabulasi silang diperoleh
odds ratio sebesar 6,92 (95%CI : 2,10-22,77) dengan hasil OR tersebut
dapat diinterpretasikan bahwa risiko untuk menderita TBC Paru 6 -7 kali lebih
tinggi pada penduduk yang tinggal pada rumah yang jendela kamar tidurnya
tidak ada.
Berdasarkan jendela ruang keluarga responden penelitian sebagian
besar tidak ada yaitu 68 rumah (77%), pada kelompok kasus sebanyak 40
rumah (91%) dan pada kelompok pembanding 28 rumah (60%). Dari analisa
tabulasi silang diperoleh odds ratio sebesar 7,6 ( 95% CI 2,31-24,94) dengan
hasil OR tersebut dapat diinterpretasikan bahwa risiko untuk menderita TBC
Paru 7 - 8 kali lebih tinggi pada penduduk yang tinggal pada rumah yang
jendela ruang keluarganya tidak ada.
Berdasarkan ventilasi rumah responden sebagian besar tidak
memenuhi syarat yaitu 69 rumah (78%), pada kelompok kasus sebanyak 40
rumah (91%) dan pada kelompok pembanding 29 rumah (66%). Dari analisa
tabulasi silang diperoleh odds ratio sebesar 5,17 ( 95%CI 1,55-17,20)
dengan hasil OR tersebut dapat diinterpretasikan bahwa risiko untuk
menderita TBC Paru 5 kali lebih tinggi pada penduduk yang tinggal pada
rumah yang ventilasinya tidak memenuhi syarat.
Berdasarkan lobang asap dapur rumahnya sebagian besar tidak
memenuhi syarat yaitu 72 rumah (82%), pada kelompok kasus sebanyak 40
rumah (91%) dan pada kelompok pembanding 32 rumah (72,7%). Dari
analisa tabulasi silang diperoleh odds ratio sebesar 4,66 ( 95%CI 1,39-15,61)
dengan hasil OR tersebut dapat diinterpretasikan bahwa risiko untuk
menderita TBC Paru 5 kali lebih tinggi pada penduduk yang tinggal pada
rumah yang lobang asap dapurnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sebagian besar pencahayaan rumah responden tidak memenuhi
syarat yaitu 66 rumah (75%), pada kelompok kasus sebanyak 40 rumah
(91%) dan pada kelompok pembanding 26 rumah (59%). Dari analisa tabulasi
silang diperoleh odds ratio sebesar 9,13 (95%CI :2,78-29,89) dengan hasil
OR tersebut dapat diinterpretasikan bahwa risiko untuk menderita TBC Paru 9
kali lebih tinggi pada penduduk yang tinggal pada rumah yang pencahayaan
tidak memenuhi syarat kesehatan (tabel 1)
Responden penelitian yang penghuni rumahnya tidak padat yaitu 86
rumah (97,3%), dengan perincian pada kelompok kasus sebanyak 43 rumah
(98%) dan pada kelompok pembanding 43 rumah (98%). Responden yang
penghuninya padat ada 2 rumah (2,3%) yaitu pada kelompok kasus 1 dan
kelompok pembanding 1. Dari analisa tabulasi silang diperoleh odds ratio
sebesar 1 ( 95%CI: 0,61 – 16,508) dengan hasil OR tersebut dapat
diinterpretasikan bahwa risiko untuk menderita TBC Paru 0,6 kali lebih tinggi
pada penduduk yang tinggal pada rumah yang penghuni padat.
Sebagian besar responden penelitian anggota keluarganya tidak
tertular penyakit TBC Paru, yaitu sebanyak 85 orang (97%). (tabel 2).
Sebagian besar responden penelitian berpendapat bahwa rumah sehat tidak
dapat mempercepat kesembuhan mereka dari penyakit TBC Paru yaitu 54
orang (61,4%) pada kelompok kasus sebanyak 29 orang (66%) dan pada
kelompok pembanding 25 orang (57%). (tabel 3). Sebagian besar responden
penelitian berpendapat bahwa minum obat teratur dapat mempercepat
kesembuhan mereka dari penyakit TBC Paru yaitu 78 orang 88,6%) pada
kelompok kasus sebanyak 43 orang (97,7%) dan pada kelompok
pembanding 35 orang (79,5%). (tabel 4). Sebagian besar responden
penelitian pernah mendapat penyuluhan penyakit TBC Paru yaitu 34 orang
(38,6%) pada kelompok kasus sebanyak 21 orang (48%) dan pada
kelompok pembanding 13 orang (29,5%).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa: Pertama, ada Hubungan Kondisi Rumah dengan Penyakit TBC Paru di
Wilayah Kerja Puskesmas Karangmojo II Kabupaten Gunungkidul Tahun
2003-2006. Kedua, besarnya risiko penghuni rumah penderita TBC Paru
maupun pembanding yang langit – langit rumahnya tidak memenuhi syarat
kesehatan mempunyai risiko terkena TBC Paru sebesar 5 kali lebih tinggi jika
dibanding pada penduduk yang tinggal pada rumah yang langit – langit
rumahnya memenuhi syarat kesehatan. Ketiga, besarnya risiko penghuni
rumah penderita TBC Paru maupun pembanding yang dinding rumahnya
tidak memenuhi syarat kesehatan mempunyai risiko terkena TBC Paru
sebesar 6 - 7 kali lebih tinggi jika dibanding pada penduduk yang tinggal pada
rumah yang dindingnya memenuhi syarat kesehatan. Keempat, besarnya
risiko penghuni rumah penderita TBC Paru maupun pembanding yang lantai
rumahnya tidak memenuhi syarat kesehatan mempunyai risiko terkena TBC
Paru sebesar 3 - 4 kali lebih tinggi jika dibanding pada penduduk yang tinggal
pada rumah yang lantainya memenuhi syarat kesehatan. Kelima, besarnya
risiko penghuni rumah penderita TBC Paru maupun pembanding yang jendela
kamar tidurnya tidak memenuhi syarat kesehatan mempunyai risiko terkena
TBC Paru sebesar 6 - 7 kali lebih tinggi jika dibanding pada penduduk yang
tinggal pada rumah yang jendela kamar tidurnya memenuhi syarat
kesehatan. Keenam, besarnya risiko penghuni rumah penderita TBC Paru
maupun pembanding yang jendela ruang keluarganya tidak memenuhi syarat
kesehatan mempunyai risiko terkena TBC Paru sebesar 7 - 8 kali lebih tinggi
jika dibanding pada penduduk yang tinggal pada rumah yang jendela ruang
keluarganya memenuhi syarat kesehatan. Ketujuh, besarnya risiko penghuni
rumah penderita TBC Paru maupun pembanding yang ventilasi rumahnya
tidak memenuhi syarat kesehatan mempunyai risiko terkena TBC Paru
sebesar 5 kali lebih tinggi jika dibanding pada penduduk yang tinggal pada
rumah yang ventilasinya memenuhi syarat kesehatan. Kedelapan, besarnya
risiko penghuni rumah penderita TBC Paru maupun pembanding yang lobang
asap dapurnya tidak memenuhi syarat kesehatan mempunyai risiko terkena
TBC Paru sebesar 4 -5 kali lebih tinggi jika dibanding pada penduduk yang
tinggal pada rumah yang lobang asap dapurnya memenuhi syarat
kesehatan. Kesembilan, besarnya risiko penghuni rumah penderita TBC Paru
maupun pembanding yang pencahayaan rumahnya tidak memenuhi syarat
kesehatan mempunyai risiko terkena TBC Paru sebesar 9 kali lebih tinggi jika
dibanding pada penduduk yang tinggal pada rumah yang pencahayaan
rumahnya memenuhi syarat kesehatan. Kesepuluh, besarnya risiko penghuni
rumah penderita TBC Paru maupun pembanding yang penguninya padat
mempunyai risiko terkena TBC Paru sebesar 1 kali atau sebanding pada
penduduk yang tinggal pada rumah yang penghuninya tidak padat.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, UF, 2005, Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Jakarta, Kompas
Alkadri, Wan, 2003, Prosedur Kerja Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Menular dalam Intensifikasi Pemberantasan Penyakit Menular
Terpadu Berbasis Wilayah, Jakarta, Direktorat Penyehatan Lingkungan
Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular Dan Penyehatan
Lingkungan
Arora, V.K., Lonnroth, K & Sarin, R. Improved Case Detection of Tuberculosis
through a Public-Private Partnership. Indian Journal of Chest Disease
& Allied Science. 2004; 46: 133-6
Aziz,A, 2006. Pencapaian Cakupan Program TBC Tribulan II Tahun 2006,
Gunungkidul, Seksi Dalkit Sub.Din.P2MPL
Azwar, A., 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Mutiara Sumber
Widya, Jakarta.
Bakri, 2006, Penanganan Masalah TBC Paru, Jakarta, dalam http: //
www.bkkbn.go.id
Demissie, M, Lindtjorn, B, & Berhane, Y. Patient and Helath Service Delay in
the Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis in Ethiopia.Biomedcentral
Public Health. 2002 ; 2(23) : 1-7
Depkes, RI., 2002, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis,
Jakarta.
Dudeng, D, 2005, Faktor – faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian
Tuberkulosis Pada Anak di Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Tesis S2, UGM, Yogyakarta
Fitriatun, S, 2002, Kondisi Rumah Sebagai Faktor Risiko Tuberkulosis Paru
Pada Balita yang Berkunjung di BP4 Semarang, Tesis S2, UNDIP,
Semarang
Gunawan, K, 2003, Petunjuk Teknis Penilaian Rumah Sehat, Yogyakarta,
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosia; Propinsi DIY
Kasjono, HS, 2005, Dasar-Dasar Penelitian, Yogyakarta, STIKES RESPATI
Menkes RI, 1999, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan,
Jakarta
Murthy, K.J.R., Frieden, T.R., Yazdani,A., Hreshikesh,P., 2001. Public-Private
Partnership in Tuberculosis Control : Experience in Hyderabad, India.
The Internastional Journal of Tuberculosis in Ethiopia. Biomedcentral
Public Health. 2002; 2(23) : 1-7
Nuraini, Endang, 2001, Buku Petunjuk Praktis Bagi Petugas Pelaksana
Penanggulangan Tuberculosis Di Unit Pelayanan Kesehatan, Jakarta,
Depkes RI
Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia, 2004, Sekilas Tentang
Penyakit TBC, Jakarta
Pikas, 2006, 400 orang meninggal setiap hari karena TBC, Jakarta, dalam
http : //www.bkkbn.go.id
Rachmat, Haikin, 2004, Petunjuk Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Fixed
Dose Combination (OAT-FDC), Jakarta, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Rajeswari, R, Chandrasekaran V., Suhader, M., Siva Subramaniam S.,
Sudha,G., Renu.G. Factors Associated with Patient and Health System
Delays in The Fiagnosis of Tuberculosis in South India. The
International Journal of Tuberculosis and Lung Disease. 2002; 6 (9) :
789-95
Sekretariat Negara, Undang-undang RI No. 23 Tahun 1982, Jakarta, Sinar
Grafika, 1992
Sugiono, 2002, Statistik Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta
Siswono, 2006, Cegah Penyakit Menular dengan Hidup Sehat, Jakarta,
dalam http: //www.replubika.co.id
Suklan, 1999, Petunjuk Teknis Penyuluhan Program Penyehatan Lingkungan
Pemukiman Bagi Petugas Puskesmas, Jakarta, Depkes RI
Tjandra, 2006, Tindak Lanjut TBC, Jakarta, dalam http: //www.bkkbn.go.id
______, 2006, Syarat Rumah Sehat untuk Penderita Penyakit TBC, Jakarta,
dalam http : // www. jakarta.go.id/ dinasperumahan/ index2.php
Sabtu, 17 April 2010
Tugasku
Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh Bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai–nilai perjuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaan
nilai–nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan.Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam wadah Nusantara. Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada
kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai– nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia. Selain itu nilai–nilai perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya. Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut
sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi. Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh Lembaga– lembaga kemasyarakatan internasional, negara–negara maju yang ikut mengatur percaturan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan global. Disamping itu, isu global yang
meliputi demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional. Globalisasi juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Hingga membuat dunia menjadi transparan seolah–olah menjadi sebuah kampung tanpa mengenal batas negara. Semangat perjuangan bangsa ynag merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing–masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga Negara Indonesia pada umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Undang–Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum dan isi pendidikan yang memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan terus ditingkatkan dan dikembangkan di semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Kompetensi diartikan sebagai perangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seseorang agar ia mampu melaksanakan tugas–tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.
Kompetensi lulusan Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab dari seorang warga negara dalam berhubungan dengan negara, dan memecahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan konsepsi falsafah bangsa, wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai–nilai falsafah bangsa
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.
Proklamasi 17 Agustus 1945, dan terjadinya Negara Indonesia merupakan suatu proses atau rangkaian tahap–tahapnya yang berkesinambungan. Secara ringkas, proses tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia.
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan.
c. Keadaan bernegara yang nilai–nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Bangsa Indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan teori kenegaraan tentang terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai berikut :
a. Perjuangan kemerdekaan.
b. Proklamasi
c. Adanya pemerintahan, wilayah dan bangsa
d. Pembangunan Negara Indonesia
e. Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Proses bangsa yang menegara di Indonesia diawali adanya pengakuan yang sama atas kebenaran hakiki kesejarahan. Kebenaran hakiki dan kesejarahan yang dimaksud adalah :
Kebenaran yang berasal dari Tuhan pencipta alam semesta yakni; Ke-Esa-an Tuhan; Manusia harus beradab; Manusia harus bersatu; Manusia harus memiliki hubungan sosial dengan lainnya serta mempunyai nilai keadilan;
a. Kekuasaan didunia adalah kekuasaan manusia.
b. Kesejarahan. Sejarah adalah salah satu dasar yang tidak dapat ditinggalkan karena merupakan bukti otentik sehingga kita akan mengetahui dan memahami proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai hasil perjuangan bangsa. Pendidikan pendahuluan bela negara adalah kesamaan pandangan bagi landasan visional (wawasan nusantara) dan landasan konsepsional (ketahanan nasional) yang disampaikan melalui pendidikan, lingkungan pekerjaan dan lingkungan masyarakat.
2. Pemahaman Hak Dan Kewajiban Warga Negara
a. Hak warga negara. Hak–hak asasi manusia dan warga negara menurut UUD 1945 mencakup :
- Hak untuk menjadi warga negara (pasal 26)
- Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum (pasal 27 ayat 1)
- Hak atas persamaan kedudukan dalam pemerintahan (pasal 27ayat 1)
- Hak atas penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2) 10
- Hak bela negara (pasal 27 ayat 3)
- Hak untuk hidup (pasal 28 A)
- Hak membentuk keluarga (pasal 28 B ayat 1)
- Hak atas kelangsungan hidup dan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi bagi anak pasal 28 B ayat 2)
- Hak pemenuhan kebutuhan dasar (pasal 28 C ayat 1)
- Hak untuk memajukan diri (pasal 28 C ayat 2)
- Hak memperoleh keadilan hukum (pasal 28 d ayat 1)
- Hak untuk bekerja dan imbalan yang adil (pasal 28 D ayat 2)
- Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal 28 D ayat 3)
- Hak atas status kewarganegaraan (pasal 28 D ayat 4)
- Kebebasan memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali (pasal 28 E ayat 1) - Hak atas kebebasan menyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai denga hati nuraninya (pasal 28 E ayat 2)
- Hak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (pasal 28 E ayat 3)
- Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi (pasal 28 F)
- Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat dan harta benda (pasal 28 G ayat 1)
- Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat dan martabat manusia (pasal 28 G ayat 2)
- Hak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28 G ayat 2)
- Hak hidup sejahtera lahir dan batin (pasal 28 H ayat 1)
- Hak mendapat kemudahan dan memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama (pasal 28 H ayat 2)
- Hak atas jaminan sosial (pasal 28 H ayat 3)
- Hak milik pribadi (pasal 28 H ayat 4) 11
- Hak untuk tidak diperbudak (pasal 28 I ayat 1)
- Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (pasal 28 I ayat 1)
- Hak bebas dari perlakuan diskriminatif (pasal 28 I ayat 2)
- Hak atas identitas budaya (pasal 28 I ayat 3)
- Hak kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan (pasal 28)
- Hak atas kebebasan beragama (pasal 29)
- Hak pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1)
- Hak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1)
b. Kewajiban warga negara antara lain :
- Melaksanakan aturan hukum.
- Menghargai hak orang lain.
- Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan–kebutuhan masyarakatnya.
- Melakukan kontrol terhadap para pemimpin dalam melakukan tugas–tugasnya
- Melakukan komuniksai dengan para wakil di sekolah, pemerintah lokal dan pemerintah
asional.
- Membayar pajak
- Menjadi saksi di pengadilan
- Bersedia untuk mengikuti wajib militer dan lain–lain.
Minggu, 28 Maret 2010
Sabtu, 20 Februari 2010
Puisi
Aq duduk menunggu s'org diri dlm jln yg sepi..
sprti brada dlm mimpi,jiwa & hti t'rsa sunyi..
mengapa malam hadir begitu pekat,serupa mendung di hati kian pekat..
aq masih sabar menunggu meski dirimu tak kunjung ku dapat..
kerinduanku bukan tak beralasan,
kecemburuanku bukan tak terindahkan,
rasa cinta & sayangku telah kau sia-siakan..
aq tercampakan..
aq..
aq hanya bisa merasakan aroma peluh & sedihku,
Sendiri..
Selamanya akan selalu begini..
Senin, 08 Februari 2010
Humor Gusdur
Keputusan Rapat
Pengalaman Gus Dur Naik Haji
Gus Dur seperti tidak pernah kehabisan cerita, khususnya yang bernada sindiran politik. Menurut dia, ada kejadian menarik di masa pemerintah Orde Baru.
Suatu kali Presiden Soeharto berangkat ke Mekkah untuk berhaji. Karena yang pegi seorang persiden, tentu sejumlah menteri harus ikut mendampingi. Salah satunya "peminta pertunjuk" yang paling rajin, Menteri Penerangan Harmoko.
Setelah melewati beberapa ritual haji, rombongan Soeharto pun melaksanakan jumrah, yakni simbol untuk mengusir setan dengan cara melempar batu ke sebuah tiang mirip patung. Di sini lah muncul masalah, terutama bagi Harmoko.
Beberapa kali batu yang dilemparkannya selau berbalik menghantam jidatnya. "Wah kenapa jadi begini ya?" cerita Gus Dus menuturkan pernyataan Harmoko yang saat itu tampak gemetar karena takut.
Lalu Harmoko pindah posisi. Hasilnya sama saja, batu yang dilemparnya seperti ada yang melempar balik ke arah dirinya. Setelah tujuh kali lemparan hasilnya selalu sama, Harmoko pun menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari-cari posisi presiden untuk "minta petunjuk". Setelah ketemu, lalu dengan lega ia tergopoh-gopoh menghampiri Bapak Presiden.
Namun, sebelum sampai di hadapan Soeharto, ia turut mendengar bisikan "Hai manuia, sesama setan jangan saling lempar."
(//rhs)
Jumlah Isteri Permadi
"Pak Permadi itu sakti lho, Gus," Tedjo memancing.
"Ya," sahut Gus Dur enteng.
"Makanya Permadi isterinya banyak, jumlahnya sejuta kurang satu. Waduh, Pak Permadi ... Pak Permadi."
"Itu yang ketahuan," Gus Dur nyeletuk.
Hadirin pun kembali bersorak - mungkin sambil menduga-duga berapa jumlah isteri Permadi yang tak ketahuan.
Sabtu, 09 Januari 2010
AC Milan
A.C. Milan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nama lengkap | Associazione Calcio Milan 1899 SpA | ||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Julukan | Rossoneri (Merah-Hitam) Il Diavolo Rosso (Setan Merah) Il Casciavit | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Didirikan | 16 Desember 1899 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Stadion | San Siro, Milan, Italia (Kapasitas: 82.955) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilik | Silvio Berlusconi | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Presiden | lowong (Pelaksana harian diserahkan kepada Adriano Galliani)[1] | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Manajer | Leonardo[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Liga | Seri A | ||||||||||||||||||||||||||||||||
2008-09 | Seri A, (3) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Associazione Calcio Milan (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (terkadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses kedua dalam sejarah persepakbolaan Italia, menjuarai Seri A 17 kali dan Piala Italia lima kali.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris[3]. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.
[sunting] Sejarah (1899 hingga kini)
[sunting] Awal masa terbentuk
“ | Saremo una squadra di diavoli. I nostri colori saranno il rosso come il fuoco e il nero come la paura che incuteremo agli avversari! | ” |
—Herbert Kilpin |
Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 16 Desember 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan. Musim 1901, Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepakbola Italia, setelah mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan Sepakbola Italia. Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para pemain dari Swiss yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris dalam skuad inti Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.
[sunting] Masa GreNoLi
Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepakbola dunia karena mempunyai trio GreNoLi , yang terdiri atas Gunnar Gren , Gunnar Nordahl , dan Nils Liedholm .Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim di masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan oleh Juventus tercipta 5 Februari 1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.
[sunting] Era Nereo Rocco
Milan kembali memenangi musim 1961/1962. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepakbola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan berantai). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.
Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut , terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967/1968, berkat gol Pierino Prati, topskor Seri A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4-1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3-0, 1-2).
[sunting] Scudetto kesepuluh dan Seri B
Di tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti mendapatkan "bintang" untuk tim. Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972/1973 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona F.C. di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978/1979 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.
Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah memenangkan musim 1979/1980, Milan didegradasi ke Seri B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980/1981, Milan dengan mudah menjuarai Seri B, dan kembali ke Seri A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981/1982, Milan terdegradasi kembali.
[sunting] Kedatangan Berlusconi
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.
[sunting] Menyongsong kejayaan kembali (Era Sacchi)
Sacchi memenangkan Seri A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuad kemenangan Eropa mereka adalah:
Kiper : Giovanni Galli
Bek : Mauro Tassotti -- Alessandro Costacurta -- Franco Baresi -- Paolo Maldini
Gelandang : Angelo Colombo -- Frank Rijkaard -- Carlo Ancelotti -- Roberto Donadoni
Penyerang : Ruud Gullit -- Marco van Basten
[sunting] Masa keemasan (Era Capello)
Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan.
[sunting] Masa masa sulit (Tabarez ke Treim)
- 1996-1997
Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras kekalahan terburuk mereka di Seri A, dipermalukan oleh Juventus F.C. di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-1997 di peringkat kesebelas di Seri A.
- 1997-1998
Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain potensial seperti Kristen Ziege, Patrick Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-1998 mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.
- 1998-1999
Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-1998 pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.
- 1999-2000
Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000 ataupun Seri A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah tantangan bagi dua pesaing scudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.
- 2000-2001
Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-2001 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş JK dari Turki dan raksasa Spanyol FC Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius, seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Seri A dan 1-0 untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano. Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak pernah diulang dan di mana Serginho membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni. Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan tim berakhir di tempat keenam.
- 2001-2002
Milan memulai musim 2000-2001 dengan lebih banyak penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA. Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv), Rui Costa (dari AC Fiorentina), Filippo Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dari Hellas Verona), Jon Dahl Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala (dari Galatasaray) dan Andrea Pirlo (dari Inter Milan). Fatih Terim diangkat sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup sukses. Namun, setelah lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima besar liga dan Terim dipecat karena gagal memenuhi direksi harapan.
[sunting] Kembalinya gelar prestisius (Era Ancelotti)
Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah Christian Abbiati; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu pinalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka rossoneripun semakin ditakuti.
[sunting] Pasang surut 2006-2008
Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping.
Pada musim 2007/2008, Milan akhirnya harus bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, AC Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepakbola Amerika Serikat LA Galaxy.
[sunting] Penunjukkan Leonardo
Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea F.C.. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:
- Kaka, pindah ke Real Madrid .Nilai transfernya ± 67 juta Euro
- Paolo Maldini, bek legendaris Milan ini memutuskan untuk pensiun
- Yoann Gourcuff, memutuskan untuk tetap di Bordeaux.
Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar eks striker Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro dengan durasi kontrak 4 tahun. Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus.
[sunting] 2009 (Era Leonardo)
Musim 2009/2010 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Awal petaka bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009 dengan menempati dasar klasemen, di bawah rival sekota, Internazionale, Club América, dan Chelsea. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern Munich dengan skor 1-4. Bahkan, ketika menghadapi derby 30 Agustus 2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.
[sunting] Kebangkitan
Pada pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro[4]. Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2[5]. Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November 2009, Milan mengalahkan Parma F.C. di San Siro 2-0[6] sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November 2009, kekalahan 0-2 Juventus F.C. dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0[7].
[sunting] Skuad saat ini
Hingga 13 September 2009, sesuai dengan website resmi[8]
|
|
[sunting] Sedang dipinjamkan
|
[sunting] Staf teknik
Menurut website resmi :
Jabatan | Nama |
---|---|
Pelatih | Leonardo |
Wakil pelatih | Mauro Tassotti |
Asisten teknik | Angelo Castellazzi |
Asisten teknik 2 | Andrea Maldera |
Pelatih kiper | Villiam Vecchi |
Asisten pelatih kiper | Valerio Fiori |
[sunting] Nomor yang dipensiunkan / diabadikan
No. | Nama pemain | Posisi | Karir di Milan | Catatan |
---|---|---|---|---|
3 | Paolo Maldini | Bek tengah | 1985–2009 | Diaktifkan kembali untuk anak Paolo, Christian Maldini, bila sudah masuk tim inti Milan.[9] |
6 | Franco Baresi | Sweeper | 1977–1997 |
[sunting] Hall of fame
[sunting] Pemain legenda
Starting XI Liga Champions 1989. |
Cat: Pemain bercetak tebal masih aktif bermain di Milan.
[sunting] Peraih Ballon d'Or
- Gianni Rivera - 1969
- Ruud Gullit - 1987
- Marco Van Basten - 1988, 1989, 1992
- George Weah - 1995
- Andriy Shevchenko - 2004
- Kaká - 2007
[sunting] Pelatih terkenal
- Herbert Kilpin
- Carlo Ancelotti
- Cesare Maldini
- Arrigo Sacchi
- Fabio Capello
- Vittorio Pozzo
- Nils Liedholm
[sunting] Prestasi
Bila dihitung berdasarkan total banyaknya gelar, maka Milan adalah klub tersukses di Seri A, dengan total raihan lebih dari 29 trofi, dan salah satu klub tersukses di dunia bersama Boca Juniors[10], dengan rekor 14 trofi Eropa dan 4 trofi dunia. Milan juga mengenakan bintang tanda bahwa mereka memenangi lebih dari 10 gelar Seri A. Ditambah lagi, Milan juga memakai Lambang Penghargaan UEFA di seragam mereka karena memenangi lebih dari lima gelar Liga Champions.[11]
[sunting] Kejuaraan Nasional
-
- Juara (17): 1901; 1906; 1907; 1950-51; 1954-55; 1956-57; 1958-59; 1961-62; 1967-68; 1978-79; 1987-88; 1991-92; 1992-93; 1993-94; 1995-96; 1998-99; 2003-2004
- Runner-up (14): 1902; 1947-48; 1949-50; 1951-52, 1955-56, 1960-61; 1964-65; 1968-69; 1970-71; 1971-72; 1972-1973; 1989-90; 1990-91; 2004-05
-
- Juara (2): 1980–81; 1982–83
-
- Juara (5): 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1976–77; 2002-03
- Runner-up (7): 1941–42; 1967–68; 1970–71; 1974–75; 1984–85; 1989-90; 1997-98
-
- Juara (5): 1988; 1992; 1993; 1994; 2004
- Runner-up (3): 1996; 1999; 2003
[sunting] Kejuaraan Eropa
-
- Juara (7): 1962-63; 1968-69; 1988-89; 1989-90; 1993-94; 2002-03; 2006-07
- Runner-up (4): 1957-58; 1992-93; 1994-95; 2004-05
-
- Juara (5): 1989; 1990; 1994; 2003; 2007
- Runner-up (2): 1973; 1993
-
- Juara (2): 1967–68; 1972–73
- Runner-up (1): 1973–74
[sunting] Kejuaraan Dunia
-
- Juara (4):1969; 1989; 1990; 2007
- Runner-up (4): 1963; 1993; 1994; 2003
[sunting] Kejuaraan lainnya
- Piala Latin (Piala yang paling penting bagi klub-klub Eropa pada tahun 40-an dan 50-an. Diselenggarakan sejak 1949 hingga 1957 antara juara-juara Perancis, Italia, Portugal dan Spanyol. Kejuaraan ini menghilang setelah dimulainya Piala Champions.):
-
- Juara (3): 1951; 1956
- Runner-up (1): 1953
-
- Juara (1): 1981-82
-
- Juara (1): 2009
-
- Juara (2): 1988, 1990
- Runner-up (1): 1999
-
- Juara (11): 1992, 1993, 1994, 1996, 1997, 2002, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009
[sunting] AC Milan tahun ke tahun
[sunting] Daftar pelatih AC Milan
Berikut ini adalah daftar pelatih Milan sepanjang sejarah.[12]
|
|
[sunting] Daftar presiden AC Milan
Milan memiliki bayak presiden sejak didirikan, beberapa dari mereka juga adalah pemilik klub dan presiden yang diistimewakan. Inilah daftar lengkapnya.[13]
|
|
|
[sunting] Daftar kapten AC Milan
|
|
[sunting] Warna dan lambang Milan
Warna seragam kebanggaan Milan adalah merah-hitam,atau dalam bahasa Italia: Rossoneri[14], namun anehnya, di ajang final suatu kompetisi yang tidak memakai format kandang-tandang (contoh:Liga Champions) , Milan selalu memakai warna seragam putih. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan untuk Milan. Dengan enam kali menang dari delapan laga final Liga Champions berseragam putih (hanya kalah melawan Ajax pada 1995 dan Liverpool pada 2005) membuat tradisi ini semakin kukuh dipertahankan. Selain kedua seragam Milan (merah-hitam dan putih), Milan memiliki seragam ketiga (third kit) berwarna hitam dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian. Namun, seragam ketiga ini sangat jarang digunakan.
Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose.[15] Panggilan Milan yang lainnya, Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya[15]. Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Seri A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.[15]
[sunting] Rekor statistik Milan
Paolo Maldini sampai sekarang mencetak rekor untuk total penampilan di Seri A untuk Milan dengan total ± 1000 penampilan, dan 600 diantaranya diperoleh dari Seri A (14 Mei 2007, tidak termasuk pertandingan playoff). Selanjutnya ia dikenal sebagai pemain paling sering tampil di Seri A sepanjang masa.[16]
Topskor Milan sepanjang sejarah dipegang oleh Gunnar Nordahl, yang mencetak 254 gol dalam 268 permainan.[17] Andriy Shevchenko berada di urutan kedua dengan 243 gol dalam 298 permainan, dan pencetak gol tertinggi di skuad Milan saat ini adalah Filippo Inzaghi, dengan 101 gol dalam 220 permainan.
Milan memiliki rekor yang unik namun impresif, yaitu saat mengikuti musim 1991/1992. Milan tidak pernah kalah dalam musim tersebut. Totalnya, Milan tidak pernah kalah dalam 58 pertandingan, dimulai dengan seri 0-0 melawan Parma saat 26 Mei 1991 dan secara ironis diakhiri dengan kekalahan kandang 1-0 dengan Parma juga, 21 Maret 1993. Rekor tidak terkalahkan ini merupakan rekor terpanjang ketiga di sepakbola Eropa, di bawah Steaua Bucharest dengan 104 pertandingan tanpa kekalahan dan Celtic dengan 68 pertandingan tanpa kekalahan.[18][19]
Pada 2007, Milan bersama dengan Boca Juniors dari Argentina menyandang gelar klub dengan gelar internasional terbanyak versi FIFA.[20] Kerena status ini, Milan sempat merajai peringkat klub sepakbola terhebat dunia pada kisaran 2007.
[sunting] Komponen penting Milan
[sunting] Stadion
Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro, karena berada di distrik San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale, klub lain di Milan. Stadion ini dipakai ketika Seri A melaksanakan partai antara klub kota Milan, Derby della Madonnina (Ibu segala derby). Nama ini diberikan untuk penghormatan kepada patung bunda Maria yang berada di Milan (sering disebut Madonnina atau ibu), serta karena rivalitas keduanya yang sangat sengit karena keduanya sama-sama tim jajaran atas terhebat di Italia, atmosfer pertandingannya melebihi pertandigan derby manapun. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza, merupakan seorang pemain bintang bagi Inter (meski dia pernah membela Milan selama satu musim). Tetapi, di masa mendatang, ada wacana untuk memindahkan homebase Milan ke stadion baru, seperti yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani pada tahun 2006.[21]
[sunting] Basis pendukung
Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan (umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan)[22], sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya.[22] Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri, Massimo Moratti.
Basis pendukung Milan yang disebut Milanisti mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni[23] yang beraliran ekstrim kiri, dan Brigate Rossoneri[23] yang beraliran ekstrim kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005/2006, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud.[23].
[sunting] Basis pendukung di Indonesia
Pada 16 Maret 2003, sebuah komunitas khusus pendukung Milan di Indonesia terbentuk. Komunitas itu bernama "Milanisti Indonesia". Komunitas ini berawal dari milis oleh sesama pendukung dan akhirnya berlanjut sampai membentuk suatu organisasi. Saat ini Milanisti Indonesia sudah memiliki basis-basis di kota besar di Indonesia selain Jakarta. Diantaranya adalah Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Bogor, dan Semarang. Saat ini, pemimpin sekaligus ketua dari Milanisti Indonesia adalah Filbert Barnabas.
[sunting] Nama
Tahun | Nama | Catatan |
---|---|---|
1899 - 1919 | Milan C.F.C (Milan Cricket and Football Club) | |
1919 - 1938 | Milan F.C (Milan Football Club) | |
1938 - 1945 | A.C. Milano (Associazione Calcio Milano) | "Milano" adalah ejaan untuk Milan dalam Italia |
1938 - | A.C. Milan (Associazione Calcio Milan) | "Milan" adalah ejaan dalam Inggris, untuk menghormati Herbert Kilpin |
[sunting] Himne Milan
AC Milan juga mempunyai himne yang biasa dinyanyikan pendukungnya saat Milan bertanding, berjudul "Milan, Milan!",diciptakan oleh Tony Renis, pembuat lagu asal Italia. Lirik lagu itu adalah:
Milan milan solo con te | Milan milan hanya dengan Anda |
[sunting] Tim rival
[sunting] Di Italia
Lambang | Nama |
---|---|
Internazionale | |
Juventus F.C. | |
A.S. Roma |
[sunting] Di Eropa
Lambang | Nama | Negara |
---|---|---|
Manchester United F.C. | Inggris | |
Liverpool F.C. | Inggris | |
FC Barcelona | Spanyol | |
Ajax Amsterdam | Belanda |
[sunting] Di luar Eropa
Lambang | Nama | Negara |
---|---|---|
São Paulo F.C. | Brasil | |
Boca Juniors | Argentina |
[sunting] Serba-serbi AC Milan di bidang keuangan
Berdasarkan Deloitte Football Money League yang diterbitkan oleh konsultan Deloitte, di musim 2005/2006, Milan ada di peringkat kelima klub sepakbola dengan pendapatan terringgi di dunia dengan jumlah estimasi pendapatannya 233.7 juta Euro.[24] Saat ini, Milan menempati peringkat keenam dalam daftar Klub Sepakbola Terkaya Di Dunia oleh majalah Forbes, membuat Milan klub sepakbola Italia terkaya.[25]
Perusahaan judi online Austria, bwin.com adalah sponsor Milan yang terpampang di kaus saat ini, dengan kontrak empat tahun dimulai dari musim 2006/2007.[26] Sebelum bwin.com, sponsor Milan adalah Opel, perusahaan mobil asal Jerman. Opel mensponsori Milan selama 12 tahun, dan terpampang selama itu juga dengan logonya, namun, pada musim 2003/2004 dan 2005/2006 nama sponsor Opel di seragam Milan berubah, menjadi Meriva (2003/2004) dan Zafira (2005/2006), dua mobil produk mereka.
Seragam dan perlengkpan olahraga Milan saat ini disuplai dari perusahaan manufaktur olahraga Jerman, Adidas, yang kontraknya berakhir pada musim 2017/2018.[27] Kontrak ini membuat Adidas adalah manufaktur resmi semua seragam dan perlengkapan replika Milan. Sebelum Adidas, perusahaan olahraga Italia Lotto adalah manufaktur resmi seragam dan perlengkapan Milan. Tanggal 14 Januari 2008, Milan dan Adidas memperbaharui kontrak kerjasama sampai 30 Juni 2018. Berdasarkan kontrak, Adidas bertanggungjawab terhadap tiga franchise Milan: sponsor terhadap seragam, merchandise Milan, dan distribusi semua produk non-sepakbola Milan.[28]
[sunting] Superleague Formula
Milan juga mensponsori "AC Milan Superleague Formula"[29] dalam ajang balap mobil Superleague Formula (ajang balap mobil formula yang diponsori klub sepakbola, dan balapan sesuai nama klub yang mensponsorinya). Robert Doornbos yang balapan untuk Minardi dan Red Bull Racing di kejuaraan dunia Formula One, akan membalap untuk Milan.[30]. Doornbos memenangkan balapan pertamanya untuk tim di Superleague Formula Nürburgring 2008. Doornbos digantikan oleh juara GP2 series, Giorgio Pantano.[31] Penggantian ini menyebabkan Milan adalah peserta pertama yang memakai lebih dari satu pembalap. Di balapan pertama Giorgio, tim AC Milan mengalami masalah pada gearbox - saat pertandingan kualifikasi - yang menyebabkan ia terdampar di grid ke-16 saat balapan pertama. AC Milan memenangkan balapan kedua dari pembukaan musim 2009.
[sunting] Galeri
Skuad Milan di final Liga Champions 2007 | Ruang ganti pemain Milan di San Siro | Penyelenggaraan final Liga Champions 2007, Athena |
[sunting] Referensi
- ^ Klub ini. AC Milan. Diakses pada 15 September 2008
- ^ "Ancelotti meninggalkan pekerjaan di AC Milan", BBC Sport, 2009-05-31. Diakses pada 31 Mei 2009.
- ^ Orang Nottingham yang mendirikan AC Milan
- ^ Pato bantu AC Milan bangkit.
- ^ Fase grup Liga Champions UEFA musim 2009/2010. Pertandingan leg 1 di kandang Madrid
- ^ AC Milan menang lagi
- ^ Catania 0- AC Milan 2
- ^ A.C. Milan - Roster. ACMilan.com. A.C. Milan. Diakses pada 8 September 2009
- ^ "Maldini shirt waits for 3G", Channel 4, 2007-05-26. Diakses pada 5 Oktober 2009.
- ^ Boca Juniors equalized to 18 after obtaining their 4th Recopa Sudamericana on August 2008.
- ^ "Top 5 UEFA's Badge of Honour Winners", About.com, 2007-07-25.
- ^ "Tutti gli allenatori rossoneri", ClubMilan.net, 2007-07-25.
- ^ "Associazione Calcio Milan", RomanianSoccer.ro, 2007-06-08.
- ^ "AC Milan - Sevilla FC", UEFA.com, 2007-07-25.
- ^ a b c "AC Milan", WeltFussballArchiv.com, 2007-07-25.
- ^ "Maldini sets new Serie A record", BBC.co.uk, 25 July 2007.
- ^ "AC Milan", Channel4.com, 2007-07-25.
- ^ "Milano History and Records", Milanista Olympia, 2007-07-25.
- ^ "Unbeaten half-century for Ahly", BBC Sports, 2007-07-25.
- ^ Milan top of the world!. Channel4.com. Diakses pada 17 Desember 2007
- ^ "AC Milan berencana pindah ke stadion baru", People's Daily Online, 2007-07-25.
- ^ a b "AC Milan vs. Inter Milan", FootballDerbies.com, 2007-07-25.
- ^ a b c "Italian Ultras Scene", View from the Terrace, 29 June 2007.
- ^ "Real Madrid stays at the top", Deloitte UK, 2007-06-08.
- ^ "Football Team Valuations", Forbes, 2008-04-30.
- ^ "Betandwin, AC Milan Sign Sponsor Deal", CasinoCityTimes.com, 2007-07-25.
- ^ "Adidas Sign AC Milan and Real Madrid", SportBusiness.com, 2007-07-25.
- ^ "Unity of Intents", 2008-01-14.
- ^ Pengenalan mobil Superleague Formula AC Milan
- ^ "Doornbos joins Superleague series", Autosport. Diakses pada 1 Agustus 2009.
- ^ "Superleague thrilled to add Pantano", Autosport. Diakses pada 1 Agustus 2009.
[sunting] Pranala luar
- (it) (en) (pt) (zh) (ja) Situs resmi
- (en) Situs non-resmi
- (it) (en) MilanStore - Toko Merchandise Resmi
- (id) Situs Milanisti Indonesia
- (id) Situs di Goal.com